Mohon tunggu...
Veronika Maya Bida
Veronika Maya Bida Mohon Tunggu... Guru - Guru/ Calon Guru Penggerak Angkatan 10 tahun 2024/ SMP Negeri 2 Kesu'

Suka Nyanyi, suka nonton film detektif, bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambil Keputusan berbasis Nilai Kebajikan (Modul 3.1)

13 Agustus 2024   21:10 Diperbarui: 13 Agustus 2024   21:41 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty),

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Semuanya didasari atas 3 prinsip dan 9 langkah. Saya berencana akan mengimplementasikan landasan tersebut dalam setiap pengambilan keputusan baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun dalam pengambilan kebijakan di sekolah dan komunitas praktisi. Dengan landasan dalam pengambilan keputusan tersebut, saya yakin bahwa keputusan yang saya ambil akan tepat dan lebih akurat dengan selalu berpihak pada murid.

12. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Materi ini sangat penting baik untuk individu maupun pemimpin, sehingga sangat diperlukan bagi calon pemimpin dalam pendidikan. Modul 3.1 sangat berarti bagi saya karena di mana pun kita berada dan apa pun peran kita, kita akan menghadapi masalah yang memerlukan keputusan. Keputusan tersebut akan memengaruhi kebijakan yang membentuk perjalanan sekolah menuju merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila.

Untuk mewujudkannya, guru harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan, dengan mengacu pada 9 langkah, 4 paradigma, dan 3 prinsip. Keputusan harus melalui tiga uji: Uji Intuisi yang berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), Uji Publikasi yang fokus pada hasil akhir (Ends-Based Thinking), dan Uji Panutan/Idola yang berkaitan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

Kesimpulan akhir terkait modul 3.1

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, berdasarkan modul yang telah dipelajari, sangat penting untuk mencapai kemerdekaan belajar bagi murid. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya proses pendidikan yang mendukung potensi anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan dalam belajar, baik untuk dirinya, sekolah, maupun masyarakat. Pendidik harus mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dan mengelola kompetensi sosial emosional dalam keputusan yang diambil. Pendekatan coaching dapat membantu dalam menemukan solusi dan mengembangkan potensi yang belum terlihat, sehingga keputusan yang diambil bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan tiga prinsip yang diajarkan, pemikiran kita menjadi lebih terbuka untuk mengambil keputusan yang mendukung murid dan menemukan solusi tepat dalam dilema etika dengan rekan sejawat. Hal ini penting untuk profesionalisme pendidikan, menghindari bujukan moral, dan memajukan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun