Lalu apa perbedaan pelarut organik dan cairan ionik. Jika dilihat dari jumlah pelarutanya organik >1000 sedangkan cairan ionik >10 6 Â , lalu dari penerapan dalam proses tertentu pelarut organik memiliki fungsi tunggal sedangkan cairan ionik memiliki multifungsi, segi biayapun memiliki perbedaan dimana pelarut organik umumnya lebih murah dibandingkan dengan cairaan inoik karena 2 hingga 100 kali lebih mahal, dari segi Toksisitasnya, pelarut organik keharusan ramah lingkungan - survei toksisitas pelarut organik dikendalikan oleh REACH sedangkan cairan ionik, kepentingan ekonomi toksisitas dan kemampuan terurai secara hayati seringkali tidak diketahui dengan baik,
 Cairan ionik adalah jenis cairan yang terdiri dari pasangan ion positif dan ion negatif yang terikat secara kuat. Cairan ionik memiliki titik leleh yang rendah dan konduktivitas ionik yang tinggi, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
Penggunaan cairan ionic yaitu sebagai pelarut atau katalis dalam proses sintesis, kolom kromatografi gas,pengolahan biomassa, elektrolit dalam baterai, dan sel bahan bakar di bidang elektrokimia. Juga aplikasi dibidang teknik industri seperti pelumas (Plechkova & Seddon, 2008), industri farmasi, obat-obatan.
Cairan Ionik dapat digunakan dalam bidang elektrokimia, bidang teknik industri, bidang industri farmasi. Contohnya dimanfaatkan sebagai bahan pelumas, Pengolahan Limbah Nuklir, Proses Ekstraksi dan Pemisahan, Penyerap Gas CO2, sintesis nanopartikel, baterai, Reaksi katalitik, proses pemurnian alcohol, Sel Bahan Bakar, Kromatografi Gas, Industri Farmasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H