Mohon tunggu...
Veronika Gheda Rangga
Veronika Gheda Rangga Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Katolik Weetebula

Nama Veronika Gheda Rangga, saya memiliki Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Filsafat Pendidikan Sebagai Studi Teoritis dan Studi Praktis

3 Oktober 2023   10:40 Diperbarui: 3 Oktober 2023   10:46 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang peran filsafat sebagai studi teoritis dan praktis. Seperti yang kita ketahui, secara umum filsafat di bagi menjadi dua bagian yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis.

Filsafat pendidikan sebagai studi teoritis membahas tentang definisi filsafat dan Pendidikan, pentingnya filsafat dalam Pendidikan, dan hubungan filsafat dengan Pendidikan.

Sedangkan, filsafat praktis membahas tentang hubungan filsafat dengan aspek-aspek Pendidikan seperti dasar dan tujuan Pendidikan, guru dan peserta didik, kurikulum, sistem Pendidikan, pembentukan karakter, dan sumber daya manusia.

Mengapa kita perlu mempelajari filsafat pendidikan sebagai studi teoritis dan praktis?

Filsafat pendidikan sebagai studi teoritis

 

Secara definisi filsafat dan pendidikan. Filsafat pendidikan adalah unsur terpenting dalam pengintegrasian pendidikan melalui kebijakan kurikulum, pengelolaan kegiatan belajar dan peningkatan kompetensi pendidik.

Secara urgensi filsafat Pendidikan. Kita sangat memerlukan suatu ilmu yang sifatnya memberikan pengarahan atau ilmu pengarahan.

Dengan ilmu tersebut manusia akan dibekali suatu kebijaksanaan yang didalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan oleh manusia. Seperti, manusia lebih manjadi manusia yang dapat menghargai orang lain, semakin berkepribadian, memandang segala sesuatu dengan luas dan bijak, memiliki wawasan yang luas tentang Pendidikan, dan semakin ditantang dengan kemajuan teknologi.

 

Manusia, sekolah dan lingkungan adalah sumber-sumber pokok dalam filsafat pendidikan. Dimana  manusia mengalami proses kematangan dan kedewasaan, pengalaman seseorang, jenis sekolah dan stakeholder, dan lingkungan sosial budaya tempat seseorang tinggal dan dibesarkan

Ruang lingkup filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komperhensif. Baik material konkret mapun non material abstrak dalam merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan; sifat hakikat manusia (sebagai subjek dan objek pendidikan); hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan; sistem nilai norma atau isi moral pendidikan dan merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideology), filsafat pendidikan, dan politik pendidikan

Filsafat juga mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, baik pendidikan dalam arti teoritis maupun praktik. Setiap teori pendidikan selalu didasari oleh suatu sistem filsafat tertentu yang menjadi landasannya diantaranya hubungan keharusan, dan dasar pendidikan.

Filsafat Pendidikan Sebagai Studi Praktis

 

Filsafat pendidikan sebagai studi praktis ini membahas tentang hubungan filsafat dengan aspek-aspek pendidikan seperti dasar dan tujuan pendidikan, guru dan peserta didik, kurikulum, sistem pendidikan, hubungan filsafat pendidikan dengan kepribadian, dan hubungan filsafat Pendidikan dengan sumber daya manusia.

 

Sistem pendidikan nasional dijiwai oleh filsafat pendidikan. Hal ini dikarenakan filsafat tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan. Pandangan hidup sebuah masyarakat dan bangsa yang dibangun di atas pondasi falsafah yang kuat akan memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat dan bangsa tersebut.

Hal ini bertujuan menghasilkan dan membentuk suatu cara atau mekanisme yang dapat ditanamkan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya dalam konteks yang lebih luas. Ini kemudian menjadi panduan dan pedoman normatif dan non normatif dalam melaksanakan sistem pendidikan yang unggul.

Filsafat jika ditinjau secara praktis, filsafat merupakan sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasukan dalam bidang pendidikan.

Pandangan mengenai filsafat tentang pendidikan dapat ditinjau dari empat aspek, yaitu dasar dan tujuan pendidikan (tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan individual, tujuan sosial, dan tujuan professional), guru dan peserta didik, kurikulum, dan sistem pendidikan nasional.

Peranan Filsafat dalam Pendidikan

 

Filsafat pendidikan mempunyai peranan untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik.

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan.

Praktek pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan

 

Fungsi Filsafat dalam Pendidikan

 

Brubacher (dalam Muis, 2015) pada buku "Modern Philosphies of Education" menulis tentang peranan filsafat pendidikan secara terinci, dan pokok pemikirannya tentang fungsi filsafat dalam pendidikan.

Beberapa fungsi filsafat dalam Pendidikan dapat dibagi menjadi fungsi spekulatif, fungsi normatif, fungsi kritik, fungsi teori dan praktik dan fungsi integratif

 

Hubungan Filsafat Pendidikan dengan Kepribadian

 

Proses dan bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia secara umum dari tahun ke tahun berikutnya tentu tidak sama. Jenis, sifat, bentuk, dan arahannya sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat di mana mereka berada.

 

Hubungan Filsafat Pendidikan dengan Sumber Daya Manusia

Filsafat pendidikan dibangun dan didasarkan pada pandangan filosofis mulai dari zaman filsafat Yunani kuno sampai pada masa filsafat modern dengan cabang-cabangnya.

Secara keseluruhan filsafat memandang bahwa setiap manusia memiliki potensi bawaan berupa akal yang dapat dikembangkan melalui proses berpikir dan melatih melalui pengalaman yang dihadapi dan dilaluinya dari masa ke masa yang dikembangkan baik secara terprogram maupun secara alamiyah.

Peningkatan kualitas potensi tersebut, dapat dilihat pada tiga aliran filsafat yaitu aliran naturalisme , Aliran empirisme, dan aliran konvergensi.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun