Film dikategorikan menjadi tiga jenis yang dibedakan dengan dasar asal cerita, format, dan tujuan produksi film yaitu film fitur, film dokumenter, dan film animasi. Dari ketiga jenis film tersebut, film animasi diciptakan menggunakan format produksi dari serangkaian gambar analog maupun digital dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.
Menurut Munir (2012: 318) animasi sendiri bisa diartikan dari sekumpulan gambar yang berubah dan bergantian ditampilkan sehingga menciptakan efek objek yang seolah-olah hidup (Sulaiman dkk., 2022).
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa animasi merupakan teknik yang digunakan dalam membuat karya audio visual yang didasarkan terhadap pengukuran waktu dalam gambar. Gambar yang muncul merupakan potongan berbagai gambar yang telah dikumpulkan atau telah dirangkai sehingga menciptakan efek yang nyata dan terlihat hidup. Film animasi juga tidak dibatasi oleh teknologi, ruang dan waktu sehingga cerita jenis film animasi sangat tidak terbatas.
Film animasi memiliki gambar yang sangat menarik, berwarna-warni, dan memiliki cerita yang tidak terbatas sehingga mebjadi salah satu altenatif tontonan yang sangat disukai oleh anak-anak bahkan remaja dan juga dewasa. Namun, dibalik audio visualnya yang menarik, jenis film ini juga mengandung pesan moral yang dapat berpengaruh bagi kehidupan sosial.
Ratatouille (2007)
Salah satu film animasi pixar yang telah meraih keuntungan 623.7 Juta USD yang dirilis oleh Walt Disney pictures di Amerika pada 27 Juni 2007 ini memperoleh posisi ketujuh dengan 8,1 poin sebagai film pixar dengan rating tertinggi sepanjang masa (Muhamad, 2023).
Film Ratatouille (2007) ini menceritakan tentang seekor tikus bernama Remy yang memiliki ketertarikan terhadap dunia memasak. Impiannya sebagai juru masak membuatnya tersadar bahwa sebuah rasa itu unik yang dimana rasa satu dengan rasa yang lainnya memiliki perbedaaan namun kelezatan dari sebuah makanan berasal dari perpaduan rasa-rasa tersebut.
Cita-cita Remy yang tadinya mustahil karena merupakan keluarga dari binatang pengerat secara perlahan dan tidak sengaja mulai terwujud. Seseorang pemuda yang baru saja diterima menjadi pembantu juru masak di sebuah restoran dijadikannya media untuk menumpahkan hasratnya.
Dampak sosial yang tampak dalam film ini sangatlah positif. Dengan ceritanya sangat menarik, film ini juga mengajarkan betapa pentingnya kita menghargai dan menghormati orang lain. Kegigihan Remy juga mengajarkan tentang impian dan tujuan hidup.