Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apa dan Mengapa Pendidikan Seks Penting bagi Anak-Remaja?

14 Juni 2020   07:36 Diperbarui: 15 Juni 2020   04:38 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun melayani, mendidik maupun membimbing anak-anak, remaja & pemuda/i, saya melihat satu fenomena yang jadi masalah serius tapi sering diabaikan yaitu berkaitan dengan seks. 

Begitu juga ketika mengingat masa saya anak-remaja dan mendengar pengalaman dari banyak teman-teman, ini sesuatu yang penting tapi diabaikan oleh para orang tua, guru maupun pembimbing.

Banyak anak-remaja bahkan sampai orang dewasa yang tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri maupun gairah seks yang dimiliki dan ada yang terikat dosa pornografi, mastrubasi, berbagai penyalahgunaan & penyimpangan seks. Ini tentu perlu menjadi perhatian  kita sebagai pribadi, sebagai orang tua, guru maupun pembimbing.

Seks itu berkaitan dengan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin. Bagi masyarakat umum, membicarakan tentang seks itu dianggap sebagai hal yang tabu. 

Antara orang tua dengan anak merasa sungkan membahas area ini. Malahan berusaha supaya tidak ada pembicaraan yang membahas kearah seks tersebut, mengaburkan hal-hal yang berhubungan dengan seks melalui pengunaan bahasa yang tidak sesuai.

Dan di sisi yang lain, ada yang membuat ini sebagai bahan lelucon yang sebenarnya sama sekali tidak bermutu.

Sementara kita tidak bisa menyangkali bahwa anak-anak terutama setelah remaja mengalami perubahan dalam hal seks dan mereka punya rasa ingin tahu, saat kita mendiamkan dan membiarkan begitu saja maka mereka mencari tahu sendiri dengan caranya dan bisa dari sumber yang salah.

Jika itu terjadi maka, sangat disayangkan banyak yang akhirnya salah persepsi dan salah bertindak terkait seks tersebut. Mari belajar beberapa hal dibawah untuk melihat seks dengan benar dan mengajarkannya bagi anak-remaja yang kita kasihi:

1. Saat berbicara tentang alat kelamin kepada anak, gunakanlah bahasa yang sebenarnya seperti vagina untuk yang perempuan dan penis untuk yang laki-laki. 

Jangan pakai bahasa pengganti seperti burung, pisang, lepat dan lain-lain. Ini penting, supaya anak paham bahwa memiliki vagina ataupun penis bukan hal yang memalukan, bukan hal receh dan tidak bisa disamakan dengan burung, pisang, lepat dan lain-lain. 

Di sini kita mesti menolong mereka untuk dapat menerima diri dan keunikannya sebagai perempuan ataupun sebagi laki-laki. Dan ini juga menolong mereka dapat menghargai orang lain baik itu yang perempuan maupun laki-laki.

2. Ajarkanlah mereka untuk mensyukuri, menghargai dan menjaga seks yang dimiliki dengan pemahaman bahwa itu adalah bagian dari dirinya yang Tuhan ciptakan sebagai sesuatu yang baik, berharga dan bahwa itu privasi jadi tidak boleh sembarangan ditunjukkan, disentuh oleh orang lain, dipergunakan pada hal yang salah maupun sebelum waktunya. Ini juga akan menolong dalam mengurangi potensi terjadinya pelecehan seksual.

3. Beritahu mereka mengapa Tuhan menciptakan seks dan bahwa seks itu sesuatu yang kudus. Seks itu bukan sesuatu yang buruk, kotor, rendahan ataupun menjijikkan. Sehingga mereka bisa menghargai dan tidak menyalahgunakan. 

Kemudian untuk melakukan hubungan seksual mereka harus menunggu sampai pernikahan dan hanya dengan pasangan yang sah di dalam Tuhan karena jika tidak maka akan berbahaya (hubungan seksual menjadi sesuatu yang indah jika mentaati hal ini). 

Jangan sampai mereka mendapat jawaban dari flim, media sosial, majalah, novel, teman dan lain-lain yang belum tentu sesuai dengan standar kebenaran yang sejati.

4. Ketika anak sudah remaja ajak mereka berdiskusi tentang perubahan fisik dan hormon yang dialami seperti menstruasi, mimpi basah, pertumbuhan bulu-bulu disekitar alat kelamin, payudara yang mulai membesar, gairah seksual yang mulai ada dan lain-lain. Jelaskan mengapa itu terjadi dan bagaimana menyikapinya. 

Di sini peran ayah untuk mendampingi anak laki-laki dan peran ibu untuk mendampingi anak perempuan sangat diperlukan.

Banyak remaja perempuan maupun laki-laki yang tidak nyaman dengan perubahan yang dialami dan mereka ingin ada yang mengerti dan memberi penjelasan. 

Tapi sering sekali orang tua ataupun pembimbing justru merasa sungkan membicarakannya. Akhirnya remaja tersebut merasa malu, bingung & tidak nyaman dengan perubahan fisiknya maupun perubahan hormon yang terjadi dan bahkan ada yang akhirnya jatuh dalam dosa seksual. 

Padahal harusnya mereka bisa diajari untuk menjaga batasan-batasan, belajar mensyukuri gairah seks yang Tuhan anugrahkan dan mengendalikannya dengan penuh tanggungjawab.

5. Anak-remaja memiliki perasaan ingin dimengerti, dikasihi, diterima, dihargai dan dipuaskan. Banyak anak-remaja yang jatuh dalam dosa seksual karena mengalami kesepian, stres dan mencari keintiman. 

Maka jangan hanya menuntut anak bagus dalam akademis tapi perhatikanlah juga kebutuhan rohani dan emosionalnya. Penting untuk hadir sebagai orang yang bisa mendengar, menerima dan mengasihi mereka. 

Dan mari pahami bahwa hanya Tuhan yang bisa memuaskan mereka sepenuhnya karena itu penting membimbing untuk mereka bisa mengenal dan dekat sama Tuhan sehingga masa mudanya bertumbuh baik dan efektif dipakai Tuhan.

6. Kita sebagai keluarga dan pembimbing perlu menyediakan tempat, rumah atau komunitas yang aman bagi anak-remaja untuk bercerita tentang kebingungan maupun kejatuhannya. Sehingga mereka bisa diarahkan dan ditolong untuk bangkit dari kejatuhan.

7. Mari berikan teladan dalam hal memandang dan menghargai seks dengan benar serta menjaga kekudusan seksual, sebab anak-remaja itu tidak hanya butuh penjelasan tapi juga teladan.

Banyak dari kita orang dewasa yang di masa anak-remaja tidak mendapat pendidikan seks yang baik.

Tapi yang lalu biarlah berlalu, kita bersyukur bahwa Tuhan masih memberi kesempatan untuk kembali belajar. Sekarang saatnya kita menolong mereka yang masih anak-remaja. 

Saya merekomendasikan buku berjudul "Menghadapi Fakta Kebenaran Mengenai Seks dan Dirimu" yang ditulis oleh Stan & Brenna Jones dan diterbitkan penerbit momentun, buku ini sangat bagus untuk bisa membantu kita memberi pendidikan seks yang baik bagi anak-remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun