Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apa dan Mengapa Pendidikan Seks Penting bagi Anak-Remaja?

14 Juni 2020   07:36 Diperbarui: 15 Juni 2020   04:38 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Ajarkanlah mereka untuk mensyukuri, menghargai dan menjaga seks yang dimiliki dengan pemahaman bahwa itu adalah bagian dari dirinya yang Tuhan ciptakan sebagai sesuatu yang baik, berharga dan bahwa itu privasi jadi tidak boleh sembarangan ditunjukkan, disentuh oleh orang lain, dipergunakan pada hal yang salah maupun sebelum waktunya. Ini juga akan menolong dalam mengurangi potensi terjadinya pelecehan seksual.

3. Beritahu mereka mengapa Tuhan menciptakan seks dan bahwa seks itu sesuatu yang kudus. Seks itu bukan sesuatu yang buruk, kotor, rendahan ataupun menjijikkan. Sehingga mereka bisa menghargai dan tidak menyalahgunakan. 

Kemudian untuk melakukan hubungan seksual mereka harus menunggu sampai pernikahan dan hanya dengan pasangan yang sah di dalam Tuhan karena jika tidak maka akan berbahaya (hubungan seksual menjadi sesuatu yang indah jika mentaati hal ini). 

Jangan sampai mereka mendapat jawaban dari flim, media sosial, majalah, novel, teman dan lain-lain yang belum tentu sesuai dengan standar kebenaran yang sejati.

4. Ketika anak sudah remaja ajak mereka berdiskusi tentang perubahan fisik dan hormon yang dialami seperti menstruasi, mimpi basah, pertumbuhan bulu-bulu disekitar alat kelamin, payudara yang mulai membesar, gairah seksual yang mulai ada dan lain-lain. Jelaskan mengapa itu terjadi dan bagaimana menyikapinya. 

Di sini peran ayah untuk mendampingi anak laki-laki dan peran ibu untuk mendampingi anak perempuan sangat diperlukan.

Banyak remaja perempuan maupun laki-laki yang tidak nyaman dengan perubahan yang dialami dan mereka ingin ada yang mengerti dan memberi penjelasan. 

Tapi sering sekali orang tua ataupun pembimbing justru merasa sungkan membicarakannya. Akhirnya remaja tersebut merasa malu, bingung & tidak nyaman dengan perubahan fisiknya maupun perubahan hormon yang terjadi dan bahkan ada yang akhirnya jatuh dalam dosa seksual. 

Padahal harusnya mereka bisa diajari untuk menjaga batasan-batasan, belajar mensyukuri gairah seks yang Tuhan anugrahkan dan mengendalikannya dengan penuh tanggungjawab.

5. Anak-remaja memiliki perasaan ingin dimengerti, dikasihi, diterima, dihargai dan dipuaskan. Banyak anak-remaja yang jatuh dalam dosa seksual karena mengalami kesepian, stres dan mencari keintiman. 

Maka jangan hanya menuntut anak bagus dalam akademis tapi perhatikanlah juga kebutuhan rohani dan emosionalnya. Penting untuk hadir sebagai orang yang bisa mendengar, menerima dan mengasihi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun