Mohon tunggu...
Ventiana
Ventiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dari Guru Menuju Seribu Mimpi

25 Juni 2023   13:07 Diperbarui: 25 Juni 2023   16:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lulusan program studi pendidikan ternyata tidak hanya menjadi guru saja. Banyak sekali pekerjaan atau profesi yang bisa diambil. Salah satu contohnya, yaitu lulusan program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Lulusan ini selain menjadi guru, ternyata dapat berkarier di bidang jurnalistik, menjadi presenter, menjadi penulis atau pun editor. Profesi setelah selesai kuliah tidak harus sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Profesi yang tidak sesuai dengan latar pendidikan mereka sangat banyak ditemukan. Hal ini dapat terjadi di kalangan siapa saja, bahkan orang yang terkenal sekalipun. Contohnya yaitu Kiki Saputri, semasa kuliah mengambil jurusan bahasa dan sastra Indonesia namun berkarier di bidang profesi lain. Sebagai seorang pelawak, presenter dan artis. Hal ini karena, Kiki Saputri memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik.

 Latar belakang pendidikan tidak dijadikan patokan dalam menentukan profesi. Kita bisa memiliki peluang yang lebih baik mendapatkan pekerjaan jika memiliki keterampilan atau skill. Misalnya, lulusan dari jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia memiliki keterampilan menulis dan berbicara bisa menjadi seorang jurnalistik, editor, ataupun presenter. Keterampilan atau skill sangat penting dimiliki oleh mahasiswa karena sangat membantu untuk mencari pekerjaan. Apa lagi hidup di era globalisasi persaingan di dunia kerja semakin keras.  Bermodal ijazah saja tidak cukup jika tidak dilengkapi atau diimbangi dengan keterampilan atau skill.

Adanya keterampilan dalam diri dapat membantu memperoleh pekerjaan. Seperti keterampilan berbicara, seseorang yang memiliki keterampilan berbicara bisa menjadi sebuah profesi.  Jika mampu berbicara didepan umum, percaya diri, kreatif, berani mencoba, menguasai apa yang dibicarakan, dan mengenal potensi diri.   Terbukti beragam profesi yang dapat menghasilkan uang dengan keterampilan berbicara seperti presenter, konten creator, dan sebagainya. Keterampilan berbicara ini tidak dapat diperoleh dengan sendirinya, melainkan harus dilatih agar kemampuan tersebut dapat berkembang.

Selama menempuh pendidikan saat yang tepat untuk membekali diri untuk mengembang keterampilan Dengan adanya kemampuan, ilmu pengetahuan atau bekal yang didapat selama kuliah dapat dijadikan modal dalam menentukan pilihan pekerjaan. Pastinya profesi tersebut sesuai dengan passion dan memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Seperti hal saya, sebagai mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia selain menjadi guru. Berkarir sebagai presenter adalah profesi impian saya.

Ilmu pengetahuan yang saya dapat selama kuliah di jurusan bahasa dan sastra Indonesia dijadikan modal awal atau bekal. Namun, ilmu pengetahuan saja tidak cukup jika tidak didukung dengan keterampilan atau skill. Karena untuk menjadi presenter handal, memerlukan keahlian dan persiapan.  Persiapan dalam hal yaitu mencari pengetahuan tentang sekitar dunia presenter. Selain itu, harus memiliki skill atau keterampilan dalam berbicara.

Syarat utama menjadi presenter harus mempunyai kemampuan dan keterampilan berbicara yang baik. Agar pesan atau informasi yang disampaikan dengan mudah dipahami oleh penerima pesan. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan ini bisa dinilai dari kosa kata, struktur bahasa, lafal, kefasihan, isi pembicaraan dan pemahaman. Keterampilan berbicara ini biasa disebut dengan public speaking.

Presenter bukanlah profesi yang mudah. Karena seorang presenter harus memiliki kemampuan bahasa, mengandalkan suara dan keterampilan dalam membawakan suatu acara. Dalam menyajikan sesuatu presenter bukan bertindak sebagai orang asing melainkan sebagai teman. Seorang presenter haru memiliki karakter atau sikap yang bersikap manis, ramah, terbuka, dan lain sebagainya. Adanya sikap ini akan membuat penyimak akan selalu memperhatikan dan merasa senang.

Presenter dalam berkerja akan selalu mengandalkan kemampuan bahasa dan suara dilengkapi dengan keterampilan dalam membawakan suatu acara. Presenter harus memiliki daya tarik dalam membawakan sebuah acara. Orang akan suka menonton sebuah acara jika presenternya memiliki kualitas yang baik. Menjadi seorang presenter sekurang-kurangnya harus memilki kriteria sebagai berikut: kemampuan yang meliputi kecerdasan berpikir, penguasaan bahasa, daya ingat yang kuat, dan mengunakan suara yang jelas agar mudah di pahami.

Dengan penguasaan disiplin keilmuan dan keterampilan yang saya dapat selama kuliah dapat sebagai pendukung untuk berkarier sebagai presenter. Selain itu juga, Agar impian saya menjadi presenter yang handal dapat tercapai. Tentu perlu adanya sebuah ketekunan dan kebiasaan sehingga dapat menjadi seorang presenter. Karena untuk mengubah sebuah mimpi menjadi kenyataan adalah berusaha.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun