Mohon tunggu...
Ventiana
Ventiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kain Songke Manggarai Flores NTT

18 Mei 2023   23:35 Diperbarui: 19 Mei 2023   12:29 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman baik itu budaya, suku, adat istiadat, agama dan kesenian. Setiap daerah tentu memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri. Salah satunya yaitu seni kerajinan seperti kain tenun yang dihasilkan dari berbagai daerah dengan karakteristik  masing-masing. Manggarai merupakan salah satunya yang memiliki karya seni berupa hasil tenun. 

Kain tenun khas masyarakat Manggarai mempunyai sebutannya sendiri yaitu kain Songke. Dalam bahasa Manggarai nya kain songke ini biasa disebut lipa atau towe songke. Namun tidak semua masyarakat Manggarai bisa menghasilkan kain songke ini. Akan tetapi hanya ada beberapa desa di Manggarai yang bisa menenun atau orang Manggarai biasa menyebutnya daerah tenun.

Kain Songke ini merupakan hasil kerajinan tangan dengan menenun dan dilakukan oleh perempuan saja. Kain songke hasil kerajinan tangan masyarakat manggarai pada umumnya mempunyai motif khas tersendiri di setiap desa-desa Manggarai yang bisa menenun. 

Dalam pembuatan kain songke Manggarai masih menggunakan alat-alat manual tanpa bantuan teknologi. Alat-alat yang digunakan dalam menenun kaya songke tersebut yaitu Liha (kayu penahan beban dan diletakkan di bagian belakang pinggang), Pesa (alat yang diletakan bagian perut dan disatukan dengan liha menggunakan tali sebagi pengait serta pesa ini pakai untuk menampung benang, Mbira (alat yang digunakan sebagai pengancing benang), Keropong (bambo yang berukuran kecil dan berisi kliri atau kayu kecil yang dililit benang), Jangka (alat yang berbentuk seperti dan berukuran panjang sebagi pemisah benang), Nggolong, dongging, bangang. 

Sehingga proses pembuatan kain tenun songke ini memerlukan waktu yang cukup lama bisa memakan waktu 2 minggu, 3 minggu sesuai dengan jenis kain songke serta motif yang digunakan. Meskipun kain tenun songke ini menggunakan alat manual namun kualitas kain songke ini sangat bagus. 

Selain itu juga, membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang besar dalam menenun kain songke ini. Hal ini dikarenakan para penenun harus penuh hati-hati memasang benang ke alat tenun agar dapat menghasilkan motif yang diinginkan. Kain songke ini dijual setiap satu kain bisa tiga ratus rupiah -- satu juta rupiah sesuai motif kain dan dipertimbangkan dengan biaya produksi serta proses pembuatan-nya.

Kain tenun Songke ini adalah warisan kerajinan tangan dari nenek moyang yang terus dikembangkan dan dijaga kelestarian-nya oleh masyarakat Manggarai. Kain songke Manggarai tidak hanya sebuah kain tetapi mengandung nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam kehidupan bagi masyarakat manggarai. Kain tenun songke umumnya berwarna dasar hitam sedangkan warna benang utama sulam umumnya warna-warna mencolok seperti merah putih, orange dan kuning. 

Warna hitam dalam kain songke ini melambangkan keagungan dan kebesaran serta kepasrahan bahwa semua manusia pada dasarnya suatu saat akan kembali kepada tuhan. Selain itu juga ada beberapa motif yang digunakan dalam kain songke ini seperti motif  Su'I, motif Mata Manuk, motif Wela Ngkaweng, motif Wela Runu, motif Ntala, motif Ranggong. 

Tentu motif yang dipakai dalam kain tenun songke ini tidak sembarang dan setiap motif mengandung arti dan harapan dari orang Manggarai dalam hal kesejahteraan hidup, kesehatan dan hubungan baik sesama manusia, manusia dengan alam maupun dengan tuhan (Sang pencipta). Motif yang digunakan dalam kain tenun Songke sangat bervariasi dan motif tersebut bisanya terinspirasi dari alam sekitar.

Masyarakat Manggarai wajib menggunakan kain Songke ini saat acara-acara adat seperti acara syukuran, kelahiran, kematian, upacara perkawinan, dan lain sebagainya. 

Selain itu juga kain songke ini bisa dijahit dan dijadikan sebagai busana adat. Kain tenun songke Manggarai tidak hanya dijadikan sebagai warisan budaya yang indah dan berharga kain tetapi juga berfungsi sebagai saranan membantu perekonomian bagi banyak penenun di daerah Manggarai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun