Starling adalah sebutan untuk pedagang kopi keliling di Jakarta. Sebutan starling ini merupakan singkatan dari Starbuck keliling yang terinspirasi dari jejaring kedai kopi yang mendunia, Starbuck.Â
Pedagang starling kebanyakan adalah para perantau yang datang ke Jakarta untuk mencari nafkah, Â mayoritasnya berasal dari Madura, Jawa Timur.Â
Walau dikenal dengan penjualan kopinya starling juga menjual minuman sachet lainnya dan makanan kecil seperti mie instan cup dan kacang.
Pedagang starling kebanyakan adalah perantau. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk bermukim sementara di Jakarta sambil mencari nafkah  Kebanyakan dari mereka memutuskan bermukim di pemukiman khusus  pedagang starling di  Jalan Prapatan Satu,  Senen, Jakarta Pusat.Â
Dirujuk dari merdeka.com di sekitar gang tersebut terhitung ada sekitar 400 pedagang starling yang bermukim.Â
Para pedagang starling awalnya ada yang merupakan sopir gojek, tukang bakso, penjual teh botol dan lain sebagainya. Mereka memutuskan untuk berpindah kerja karena menilai menjadi pedagang starling memiliki prospek kerja yang lebih baik.
Para konsumen starling  datang dari berbagai latar belakang seperti: sopir, kuli, pramugara mall dan pengguna jalan yang kebetulan bertemu dengan pedagang starling di jalan.
Usaha starling sedang tumbuh subur-suburnya di Jakarta hal ini dipengaruhi oleh modal yang tergolong terjangkau untuk berdagang serta tumbuhnya kesadaran dari pribadi atau organisasi dalam mendukung pertumbuhan lapangan kerja khususnya para pedagang starling.
Ada kasus tertentu dimana pedagang starling belum mempunyai modal sehingga  ada orang yang bersedia memberikan pendanaan modal berdagang, penyewaan sepeda atau tempat tinggal yang disebut agen.Â
Nanti setelah bekerja para pedagang dapat membayar ulang uang tersebut kepada agen secara dicicil. Agustus 2020, sebuah startup lokal bernama Mantab juga mulai menyediakan layanan teknologinya untuk membantu para pedagang starling dalam hal mendapatkan pelanggan  Selain itu, starling juga menjadi primadona bagi konsumen di Jakarta sebab harganya yang murah dan mudah ditemui dimana saja oleh pembeli
Dibalik banyak keuntungan yang ditawarkan oleh profesinya, pedagang starling rentan mengalami kecelakaan berupa tabrakan dari kendaraan bermotor atau peseda lainnya karena gerakannya yang lebih lambat. Hal ini dipicu oleh beban barang yang berat. Selain itu, pedagang starling menjadi sulit berjualan ketika cuaca ekstrim terjadi.Â
Ketika hujan pedagang akan kerepotan dengan masalah dagangan yang berpotensi kebasahan dan air panas di termos yang berubah menjadi dingin, lalu ketika cuaca panas ada resiko es yang dibawa mencair dan kelelahan pada penjual. Ada juga resiko di luar dirinya yang dialami oleh pedagang starling seperti: persaingan ketat di antara pedagang starling, barang jualan yang dijambret orang dan barang dagangan yang disita satpol PP ketika sedang razia.
Semua profesi pasti memiliki suka-dukanya, pedagang starling pun begitu. Profesi sebagai pedagang starling masih memiliki prospek dan peluang untuk kedepannya. Sebab setiap hari ada saja pembeli walau jumlahnya tidak tentu karena kehausan di jalan. Penggunaan teknologi juga sangat membantu pedagang starling dalam membina hubungan dan mendapatkan pembeli lebih banyak.Â
Contoh nyatanya pedagang dan pembeli dapat saling menyimpan kontak telepon agar ketika pembeli ingin membeli bisa langsung menghubungi pedagang starling langganannya.
Lalu, seperti disebutkan sebelumnya ada teknologi yang ditawarkan startup Mantab yang siap  membantu pedagang starling dalam mengelola sistem berjualan pedagang keliling.Â
Dikutip dari Kompas.com aplikasi yang ditawarkan Mantab akan serupa dengan aplikasi ojek online dimana pelanggan bisa langsung memesan aneka minuman lewat pilihan yang disediakan lalu pesanan tersebut akan diteruskan kepada pedagang starling yang terdekat dengan lokasi konsumen tersebut.Â
Mantab berharap lewat layanan teknologi ini dapat memberikan arah dan pendampingan untuk membenahi sistem penjualan konvensional yang tadinya cenderung berantakan dan tidak tercatat.
Saat ini bagi konsumen Starling dari kategori price, place, product dan people sudah cukup baik tidak ada masalah besar yang perlu segera diselesaikan. Dari segi lokasi starling bisa dicapai dimana saja, dari segi biaya juga murah, cara penyajian juga sudah sesuai standar dari pengalaman masing-masing pedagang.Â
Walaupun begitu secara keseluruhan berdasarkan analisis 7P Â para pedagang Starling perlu memperhatikan beberapa hal seperti: standarisasi produk, penampilan fisik produk, kualitas SDM dan pemrosesan pesanan produk lewat teknologi dari awal sampai akhir.Â
Hal-hal  ini memang terlihat belum sampai tahap urgent, akan tetapi jika pedagang starling ingin meningkatkan usahanya dan mengatasi persaingan ketat baik dari sesama pedagang starling maupun kompetitor di luar seperti: franchise kopi, cafe, booth penjualan dan bentuk penjualan lainnya dalam food and beverage lebih baik jika pedagang starling mulai memperhatikan beberapa hal tadi.Â
Daripada mengatakan beberapa peningkatangan seperti standarisasi produk, kualitas SDM dan lain-lain  tadi  adalah kepentingan pribadi saya menilai lebih cocok disebut sebagai kebutuhan seluruh anggota komunitas pedagang starling.
Seperti yang kita sadari hampir seluruh kebutan tadi membutuhkan tenaga, modal, dan waktu yang banyak untuk direalisasikan. Jika anda bertanya kepada salah satu pedagang starling misalnya, "Apakah anda ingin produk anda dipromosikan oleh influencer, dimasukkan iklan atau dibuatkan website?"Â
Kemungkinan besar mereka akan menolak sebab mereka menilai pengeluaran yang mereka berikan akan lebih besar daripada penghasilan yang masuk ditambah dengan kebutuhan hidup yang juga besarnya.
Dari sini saya menyadari para pedagang starling perlu bantuan para pengelola perkumpulan, pemerintah dan startup lokal. Mengubah mindset dan sistem usaha starling yang tadinya adalah usaha pribadi untuk kepentingan pribadi menjadi usaha komunal untuk kepentingan komunal. Â
Pemerintah bisa membantu pedagang starling lewat: Â pendanaan modal usaha, peraturan daerah yang mengatur dan melindungi , memikirkan menjadikan starling sebagai harta budaya, menciptakan kesadaran terhadap starling dan memastikan jaminan kesehatan untuk pedagang starling baik perantau maupun warga Jakarta sendiri.Â
Startup lokal bisa membantu lewat: penyediaan layanan sistem pemesanan dari awal hingga akhir, pelatihan peningkatan kapasitas SDM, standarisasi produk, dan memikirkan desain transportasi yang lebih aman untuk pedagang.Â
Pengelola perkumpulan dapat secara sukarela menawarkan layanannya untuk memanajemen dan mendata berbagai kebutuhan informasi berkaitan para pedagang starling.Â
Mungkin kita bisa mempelajari teknik berwirausaha dari Jago Coffee, tidak harus sama persis tapi kita bisa mengambil yang sesuai dengan kebutuhan kita. Jago Coffee adalah sebuah usaha starling yang sudah dimodernisasi, go digital, dan memiliki standar produk yang baik. Â Dari website jagocoffee.com saya mengetahui beberapa hal seperti berikut:
Setiap pribadi yang menjadi mitra akan dilatih mengenai asal dan cara menyajikan kopi sehingga dapat mengedukasi konsumen mengenai apa yang mereka konsumsi.
Penampilan produk dan tempat penyimpanan barang memiliki visual yang menarik.
Ada banyak media sosial dan kontak yang bisa digunakan konsumen untuk menghubungi dan menilai brand ini. Konsumen bisa berkomunikasi dengan Jago Coffee melalui: Instagram, Facebook, Twitter, Linkedin, Email dan Whatsapp
Resep produk dirancang oleh  seorang profesional di bidangnya. Dalam hal ini resep diracik
Ada aplikasi yang mengakomodasi layanan pemesanan dari awal sampai akhir. Mulai dari pemilihan lokasi pengambilan, pemilihan produk, pembayaran bahkan pilihan untuk pre-order jika anda ingin memesan minuman untuk esok hari.
Saat ini untuk jangka pendek para pedagang starling dapat melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatkan penjualan dan beradaptasi dalam dunia digital seperti:
Menawarkan kepada konsumen untuk menyimpan kontak sehingga ada kemungkinan untuk repeat order dan menjadi pelanggan tetap dari pedagang. Pedagang juga bisa memberikan kontak dalam rangka menawarkan layanan untuk acara khusus seperti: khitanan, ulang tahun, Â pernikahan, dan perayaan lainnya.
Menjadi mitra startup yang sudah ada seperti Mantab. Dengan menjadi mitra startup, pedagang starling memastikan kesempatannya untuk go digital dan mendapatkan lebih banyak konsumen yang tidak bisa dijangkau dengan cara tradisional. Menjadi mitra juga akan membantu pedagang starling dalam meningkatkan kualitas dan penyelesaian masalah sebab ada startup yang siap mendukung.
Mengikuti komunitas pedagang starling untuk mengetahui isu terkini dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Terus belajar dan berkembang baik di bidang marketing untuk penjualan maupun di bidang terkait food and beverage sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dijual.
Memastikan memiliki kualitas kepribadian yang baik dan unik. Pelanggan akan lebih tertarik, ingin dan go action untuk membeli dari pedagang yang memiliki sikap ramah, cakap, sabar kepada konsumen. Selain itu, keunikan akan menjadi poin penting penilaian konsumen sebab keunikan akan menjadi pembeda anda dengan banyak sekali pedagang starling di luar sana. Siapa tahu berkat keunikan tersebut pedagang bisa viral dibagikan di media sosial.
Saya hanya berharap jika suatu saat semua peningkatangan dalam ekosistem usaha starling berhasil terwujud, semoga ciri khas starling tidak hilang.Â
Ciri khas starling seperti: harga yang murah untuk pembelinya, menjadi sumber nafkah perantau, mudah ditemukan di berbagai tempat dan waktu adalah nyawa yang membuat usaha starling terus eksis. Semoga starling terus hidup dan menjadi sebuah usaha yang menguntungkan untuk pembeli dan penjualnya.Â
DAFTAR PUSTAKA
Jago Coffee. https://www.jagocoffee.com/, diakses pada tanggal 19 Mei 2022
Kompas.com. 2020. "Penjual Kopi Keliling "Starling" Jakarta Terhubung Lewat Teknologi pada Agustus 2020", https://www.kompas.com/food/read/2020/07/17/130600475/ penjual-kopi-keliling-starling-jakarta-terhubung-lewat-teknologi-pada?page=all, diakses pada tanggal 19 Mei 2022
Merdeka.com. 2021. "Berkunjung ke Kampung Starling, Desa Unik Dihuni 400 Pedagang Kopi Keliling", https://www.merdeka.com/jabar/berkunjung-ke-kampung-starling-desa- unik-dihuni-400-pedagang-kopi-keliling.html, diakses pada tanggal 19 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H