Mohon tunggu...
Veronica Sharen Widyawati
Veronica Sharen Widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka travelling dan makan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Nadiem Makarim Sosok Inspiratif

6 September 2022   08:41 Diperbarui: 21 November 2022   10:14 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nadiem Makarim Mendikbudristek photo by (kemdikbud.go.id) 

Pendiri Gojek - Nadiem Makarim sukses membangun Gojek karena berhasil menjadi perusahaan "unicorn" pertama di Indonesia. Keberhasilan Nadiem Makarim membawa perubahan melalui teknologi ke arah yang baik menjadikannya salah satu alasan Presiden Joko Widodo memilih Nadiem sebagai Menteri Pendidikan di periode kepemimpinan pada tanggal 23 Oktober 2019. 

Menjadi tugas yang berat bagi Nadiem Makarim yang bisa terbilang muda ketika menjabat menjadi menteri, kendati demikian menjadi tantangan tersendiri bagi Nadiem Makarim agar menuntaskan permasalahan pendidikan Indonesia satu per satu.

Nadiem Makarim adalah sosok yang tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia. Sosoknya mulai familiar saat diketahui bahwa beliau adalah founder Gojek dan saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29. 

Dengan terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, perubahan seperti apakah yang akan beliau bawa untuk pendidikan Indonesia? Motivasi apa yang membuat beliau yang awalnya menjadi pengusaha muda sukses menjadi menteri di Indonesia? Mari simak penjelasan lengkapnya pada artikel dibawah ini!

Biografi Nadiem Makarim

Nadiem Makarim lahir di Singapore, 4 Juli 1984. Beliau menikah dengan Franka Franklin pada tahun 2014, kemudian dikaruniai anak bernama Solara Franklin Makarim. 

Nadiem Makarim dibesarkan di Indonesia dan Singapura, sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan Sarjana Hubungan Internasional di Brown University. Beliau menghabiskan 3 tahun di McKinsey di Indonesia sebelum melakukan MBA di Harvard Business School. 

Setelah Harvard, beliau kembali ke Indonesia saat mulai mendirikan Gojek. Tetapi sebelum beliau memutuskan untuk membuat perusahan Gojek, beliau merupakan salah satu pendiri Zalora cabang Indonesia (perusahaan e-commerce Rocket Internet) dan sebagai Chief Innovation Officer Kartuku (perusahaan yang akan diakuisisi oleh Gojek pada tahun 2017). 

Beliau datang ke Indonesia dengan ide membuat perusahaan Gojek yang sudah dipikirkan ketika ia masih berkuliah di Harvard Business School yang kala itu berpikir betapa tidak efisiennya pasar ojek di Indonesia.

Sejarah Gojek

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim, Michaelangelo Moran, dan Kevin Aluwi (meskipun tampaknya ia bergabung 4 tahun setelah didirikannya Gojek, sekitar masa transisi dari call centre ke super app) pada tahun 2010 sebagai motorcycle (ojek) ride-hailing call center, mudahnya adalah pelanggan memesan ojek melalui telepon lalu ojek itu akan langsung datang. 

Tujuannya mirip dengan aplikasi pendahulunya yakni Uber dan Lyft, dimana Gojek ingin mempermudah pencarian driver dan menghilangkan sistem tawar menawar harga. 

Pada tahun 2014, Gojek menampung sekitar 200 pengemudi dan sebagian besar merupakan proses pencocokan manual antara pengendara dengan pengemudi. Pada saat itu, Gojek mengumpulkan uang dari beberapa investor dan salah satunya adalah Sequoia Capital.

Gojek memulai transformasi mereka menjadi "Super App" pada tahun 2015 dengan melihat pesaing dan pasar yang ada, Gojek tidak hanya menyediakan layanan tumpangan saja (Go-Ride). Gojek juga meluncurkan layanan aplikasi lainnya yakni Go-Food, Go-Send, dan Go-Mart. 

Kala itu pesaing utama Gojek adalah Grab yang diluncurkan pada tahun 2012 di Malaysia dan pada tahun 2014 mulai memperluas layanannya ke Indonesia. 

Gojek tidak tinggal diam kehilangan pasar dalam negeri dan terus meyakinkan pelanggan akan keunggulan yang ditonjolkan dengan pelayanan yang belum disediakan oleh pesaingnya. Layanan tersebut yang sudah disebutkan sebelumnya yakni tidak hanya Go-Ride tetapi terdapat Go-Food (layanan antar makanan) dan Go-Send (layanan belanja).

Hingga akhir 2015, Gojek telah mengelola lebih dari 300.000 pesanan tiap hari. Dalam 14 bulan pertama aplikasi Gojek tersebut aktif, Gojek memiliki lebih dari 100 juta transaksi di semua penawaran. Gojek dengan cepat meluncurkan layanan tambahan mereka termasuk Go-Mart, Go-Clean, dan Go-Massage. 

Dengan pendanaan $550 juta pada tahun 2016, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 20 juta kali. Pada tahun 2017, Gojek mendorong layanan keuangan dan meluncurkan dompet seluler (Go-Pay). Gojek melakukan serangkaian akuisisi (layananan pembayaran offline Kartuku, gateway pembayaran Midtrans dan perusahaan simpan pinjam Mapan). 

Pada tahun 2018, aplikasi Gojek memiliki lebih dari 125 juta unduhan dan melakukan sekitar 1,1 miliar pesanan per tahun di semua penawaran mereka. Pada Mei 2018, Gojek mengumumkan rencana untuk menggunakan $500 juta untuk rencana ekspansi di seluruh Asia Tenggara. 

Rencana negaranya antara lain adalah Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina. Gojek berencana untuk merekrut dan bekerja dengan tim manajemen lokal untuk memimpin setiap inisiatif, akan menyentuh kemajuan dan strategi untuk ekspansi internasional nanti. Hingga Oktober 2019, perusahaan Gojek mengklaim memproses lebih dari 2 miliar transaksi per tahun. 

Gojek menawarkan semua layanan, mulai dari membantu UMKM dengan manajemen dan efisiensi bisnis (Go-Biz), inklusi keuangan (Go-Pay), Go-Ride dan Go-Food. 

Gojek memiliki program yang disebut GO-JEK WIRAUSAHA, dimana perusahaan Gojek telah melatih lebih dari 700 UKM di seluruh Indonesia, baik untuk memulai bisnis wirausaha baru ataupun mengembangkan bisnis yang sudah ada. Pelaku UMKM yang menerapkan wawasan bisnis mengalami peningkatan rata-rata 71% dalam volume penjualan.

Hingga saat ini, mengingat berapa banyak uang yang telah dikumpulkan Gojek sepertinya jalan yang paling mungkin mereka miliki untuk keluar adalah IPO. Gojek telah mempertimbangkan IPO setelah basis penggunaan aplikasi Gojek mencapai 50% Indonesia / 50 % seluruh dunia, yang diperkirakan bisa terjadi sekitar tahun 2024. 

Dengan kepimpinan baru di Gojek, ada peluang untuk akuisisi atau merger dengan Grab, mengingat Grab telah mengambil lebih banyak pangsa di negara-negara Asia lain daripada Gojek. Ini akan memberi kedua perusahan kesempatan untuk berhenti membakar uang dan benar-benar mendominasi Asia Tenggara. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ketika Nadiem mengambil perannya di kabinet Presiden Jokowi, beliau berkata "Saya sepenuhnya mundur dari Gojek, tidak lagi membuat keputusan strategis agar fokus menjalankan jabatan", kata Nadiem ketika ditanya wartawan di Istana Negara pada Senin, 21 Oktober 2019. 

Menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju, Nadiem ditugaskan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dimulai dengan membenahi pendidikan Indonesia saat ini. 

Untuk itu Nadiem membuat kebijakan merdeka belajar bukan tanpa alasan. Penelitian Programme For International Student Assessment (PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penelitian pada peserta didik Indonesia hanya menduduki posisi ke-74 dari 79 negara. 

Akhirnya dibuatlah program "Merdeka Belajar", yakni program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Nadiem Makarim membuat terobosan penilaian dalam kemampuan minimum, meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter. 

Literasi mengukur kemampuan membaca dan menganalisis isi bacaan serta memahami konsepnya. Numerasi adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata.

 Terakhir adalah survei karakter, bukanlah sebuah tes tetapi pencarian sejauh mana penerapan nila-nilai budi pekerti, agama, dan Pancasila yang telah dipraktekkan peserta didik. Menurut Nadiem, esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada peserta didik.

Motivasi Sosok Nadiem Makarim

Tidak sedikit pihak yang meragukan kredibilitas sesosok Nadiem Makarim yang sudah lama berkecimpung di dunia teknologi kemudian berubah harus membenahi pendidikan di Indonesia. 

Dengan tekadnya yang kuat seperti layaknya ketika merintis Gojek, Nadiem Makarim tetap optimis dapat merubah pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih dengan menggunakan pengalaman di bidang teknologinya diterapkan pula dalam pendikan. Salah satu harapannya adalah menjadikan pendidikan berkualitas sehingga tercapai sumber daya yang berkualitas pula.

Kisah Inspiratif yang bisa Diambil dari Nadiem Makarim

Point penting yang kita pelajari dari sosok Nadiem Makarim yakni:

  1. Memiliki solusi inovatif dengan menggunakan teknologi, yang melahirkan perusahaan Gojek.

  2. Membuat kebutuhan baru dengan moda transportasi ojek menjadi solusi dari kemacetan khususnya ibukota.

  3. Membuka lapangan kerja baru dan padat karya, kesuksesan Gojek membuahkan hasil dengan terbukti dari banyak orang yang tidak memiliki penghasilan sekarang bisa mendapatkan pendapatan yang cukup dengan menjadi driver Gojek.

Artikel diatas merupakan ringkasan perjalan Nadiem Makarim yang awalnya dikenal sebagai pendiri perusahaan Gojek hingga dikenal menjadi seorang menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

Banyak yang bisa dipelajari sosok Nadiem Makarim mulai dari jatuh bangun membuat perusahaan Gojek yang sekarang sukses dengan tekad beliau yang besar dan peluang yang ada. Di titik sekarang menjadi menteri pun juga bukan hal yang mudah, beliau banyak dipertanyakan kinerjanya dalam mengurus pendidikan di Indonesia. 

Tetapi beliau bisa membuktikan dengan banyak kendala yang telah beliau lewati hingga memiliki gebrakan baru yakni  Program Merdeka Belajar. Suka dengan artikel yang membahas dengan sosok sukses dan berpengaruh, bisa mengakses di laman kami di amdacademy.id atau bisa dengan mengikuti Instagram kami di @amd.academy agar tidak ketinggalan konten menarik lainnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun