Mohon tunggu...
Veronica Maureen
Veronica Maureen Mohon Tunggu... Penulis - Communication Science Student

I am a communication student who loves to write and tell inspirational stories. Interested in environmental issues and sustainable living.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana jika Virus Bermutasi dari Kita atau Menuju Kita?

4 Januari 2021   21:09 Diperbarui: 4 Januari 2021   21:13 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam berbagai persiapan kegiatan, biasanya kita mempersiapkan diri dan tim dengan cara membuat daftar 'What if'. Dengan begitu, kita akan lebih siap menghadapi permasalahan-permasalahan yang mungkin akan terjadi. Dalam masa pandemi ini, kita juga sudah seharusnya waspada dengan adanya mutasi virus yang terjadi. Memang seiring berjalannya waktu mutasi virus Covid-19 ini terasa semakin biasa saja, bukan? Tapi nyatanya kita tetap harus waspada terus. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Ups, obatnya saja belum ditemukan. Hehehe. Jadi sebenarnya memang opsi yang kita punya yaitu mencegah.

Nah, lalu apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah mutasi virus ini? 

Pengetahuan

Saya tau hal ini sangat mendasar dan sangat umum, tapi saya rasa dengan mengetahui kita dapat lebih baik mempersiapkan diri. Mari kita ambil contoh para pendaki gunung. Ketika melakukan pendakian, tentu para pendaki telah mempelajari medannya bagaimana. Apakah terjal? Apakah berpasir? Apakah akan hujan? Semua itu akan menjadi persiapan, "Bagaimana jika hujan?" Maka pendaki akan membawa jas hujan. Kira-kira seperti itulah cara kerjanya.

Tidak perlu melulu membaca berita soal korban, tapi pelajari dan ketahui bagaimana virus itu menyebar. Bagian tubuh mana saja yang harus dilindungi dan seberapa penting kita menjaga kesehatan. Sekali lagi  ini hal paling mendasar, tapi saya rasa perlu untuk saya tuliskan. Karena kenyataannya saya masih banyak menemui yang tidak taat akan hal ini. Masih menyepelekan, nah dengan mengetahui maka kita juga akan mampu mempersiapkan dan mencegah dengan cara yang tepat juga. Tidak lupa, yang terutama ialah memastikan sumber informasi, hindari website-website tidak jelas, apalagi ungkapan yang dimulai dengan 'kata si A...' Hindari menyebarkan infomasi yang bersifat mengejutkan dan belum pasti sumbernya. 

Berikut saya lampirkan website resmi penanganan Covid-10 yang dibuat oleh pemerintah di sini dan oleh WHO di sini.

Atur Jadwal: Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Cara ini juga saya terapkan sendiri. Saya tidak memungkiri bahwa tentu kita memiliki kebutuhan yang harus dilakukan di luar rumah. Entah itu mengurus administrasi bank, membeli bahan makanan, atau keperluan individu masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan membuat daftar prioritas dan jadwal, kita dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam sekali jalan.

Seperti kata pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sama. Sekali keluar rumah kebutuhan A, B, C, D telah terselesaikan! Dengan begitu kita dapat meminimalisir kontak dan jumlah hari kita beraktivitas di luar rumah. Hal ini saya hubungkan juga lebih baik mengolah makanan sendiri di rumah daripada harus makan di luar. Risiko mutasi virus lebih tinggi ketika kita harus makan di luar, karena pasti kita membuka masker selama makan. Hindari kebutuhan-kebutuhan tidak mendesak di luar rumah.

Bangun Empati

Masih melanjutkan pertanyaan "Bagaimana Jika..?" Jika masih banyak dari kita masih sulit membangun empati, kita dapat memulai dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, "Bagaimana jika saya menjadi pembawa virus?" "Bagaimana jika orang yang saya tulari harus diberhentikan dari pekerjaannya?" "Bagaimana jika ia satu-satunya tulang punggung keluarga?"

Dalam banyak kesempatan, kita perlu membangun empati yang tinggi. Tidak hanya masalah mutasi virus ini, karena dampaknya jauh lebih dalam daripada yang bisa kita bayangkan untuk kehidupan orang lain. Setiap saya berpikiran untuk bertindak egois, saya ucapkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam benak saya. Semuanya berawal dari diri sendiri.

Bukan bermaksud menakuti, akan tetapi sering juga dalam benak saya muncul pertanyaan "Bagaimana jika hari ini virus mutasi terjadi ke saya?" Media menggunakan rasa takut untuk mengontrol perilaku masyarakat, saya pun begitu. Saya tidak memerlukan bantuan media, cukup saya dan pertanyaan saya sendiri.

Lalu yang terakhir,

Beri Dukungan

Fenomena mutasi virus Covid-19 ini memberikan dampak bagi kita semua, seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali. Mari kita tidak memberikan penilaian buruk berlebih atau menyudutkan satu atau dua pihak yang terinfeksi virus Covid-19 ini. Yang kita lawan adalah virus, bukan kerabat dan kawan-kawan kita sendiri. Mari kita saling memberikan dukungan, mengingatkan dan menegur juga masih ada yang salah. Mari kita menjaga satu dengan yang lain.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun