Pembahasan kali ini sedikit melenceng dari lingkungan maupun buku atau artikel ulasan lainnya. Kali ini saya ingin membahas salah satu pengalaman pribadi saya.Â
Berjualan sambal.
Sudah sekitar 1 tahun terakhir ini, saya mencoba peruntungan berjualan sambal korek baby cumi @cumilomboksub. Sebagai pecinta sambal, tentu berjualan sambal suatu yang menyenangkan. Terlepas dari pengalaman saya yang nol tentang berjualan, menentukan harga, membuat logo, desain dan memasarkannya melalui instagram. Semua saya mulai dari nol.
Tentu, tidak terlepas dari bantuan teman-teman saya dalam prosesnya hingga hari ini. Meskipun sempat vakum sejenak ketika saya magang di luar kota dan juga saat mengerjakan skripsi, saya kemudian kembali melanjutkan berjualan dengan sistem OPEN PRE ORDER ini.
Saat ini memang sudah tersedia di shopee, namun masih belum ramai. Jadi saat ini media instagram menjadi saluran promosi utama yang saya gunakan.
Lagak penipu: Pesan cepat, jumlah banyak
Pertama kali saya menemui penipuan ini beberapa bulan yang lalu. Sebut saja si A. Si A ini menghubungi saya melalui kontak Whatsapp saya. Saya memang mencantumkan nomor WA saya sebagai kontak pemesanan selain melalui DM instagram.
Saya ingat betul, waktu itu sudah larut malam sekitar pukul 11 malam. Si A langsung mengirimkan gambar dan mengirimkan data-data pembeli lengkap (nama, alamat, nomor telepon). Anehnya, si A tidak menanyakan harga.
Tanpa banyak bertanya, si A memesan 5 botol sambal saya. Pembayaran saya beri pilihan melalui 2 bank dan juga OVO. Si A memilih menggunakan BCA. Saya pun langsung memberikan informasi nomor rekening dan memberikan konfirmasi order serta jumlah yang harus dibayarkan. Tak lama, Si A mengirimkan screenshot bertuliskan 'One Klik'.Â
Foto yang saya muat ini saya ambil dari google.com, waktu itu setelah saya lihat ini saya langsung memblokir kontak Whatsappnya. Untungnya, saya pernah membaca mengenai modus penipuan dengan cara seperti ini. Saya merasa bersyukur sekali karena pernah membacanya.Â
Penipuan kedua: membeli dalam jumlah banyak.
Kali ini Si B menghubungi lagi melalui kontak Whatsapp dan sama, tanpa basa-basi bertanya, langsung mengirimkan foto unggahan di instagram saya dan mengirimkan data-data pembeli. Begitu mengirimkan hal ini, langsung mengingatkan saya pada Si A. Saya pun jadi lebih waspada.
Saya pun membalasnya, meskipun enggan karena gelagatnya sudah menunjukkan seperti ini. Saya pun meminta Si B untuk melengkapi format order dan dengan cepat mengirimkannya kembali. Seusai mengisi, saya langsung memberikan konfirmasi order dan total pembelian.
Berikut informasi nomor dan kontak profil Whatsapp:
Tentunya dugaan saya, nama, foto, dan alamat yang digunakan tidaklah asli melainkan menggunakan nama orang lain. (+62 815-3294-9564 nomor penipuan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H