Mohon tunggu...
Veronica Maureen
Veronica Maureen Mohon Tunggu... Penulis - Communication Science Student

I am a communication student who loves to write and tell inspirational stories. Interested in environmental issues and sustainable living.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peringatan Hari Bumi di Tengah Covid-19

23 April 2020   16:35 Diperbarui: 23 April 2020   16:35 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit di Jakarta bisa lebih biru, tingkat polusi udara juga menurun. Namun bukan berarti permasalahan selesai. 

Tingginya tingkat populasi penduduk juga mengarah langsung pada kebutuhan konsumsi yang tinggi, belum lagi dengan adanya konsumerisme saat ini yang memudahkan kegiatan berbelanja dengan #dirumahsaja. Tingginya aktivitas jual-beli secara online secara tidak didasari juga memiliki dampak negatif yang besar terhadap kerusakan lingkungan. 

Plastik. Kebutuhan akan jasa pengiriman barang terus meningkat dengan adanya berbagai e-commerce dan sederet iming-iming 'promo' mereka. Ditambah dengan larangan untuk keluar rumah ditengah kondisi saat ini. 

Dalam setiap pengiriman barang salah satu material utama untuk melindungi barang ialah dengan plastik. Setelah barang tiba, lalu apa? Penanganan dan pengelolaan sampah di Indonesia belum maksimal sama sekali. Regulasi terkait pengolahan sampah masih belum ajeg, ditambah cakupan wilayahnya yang tidak merata. 

Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah kota, aku merasakan ini saat yang tepat bagi masyarakat untuk bisa merenungkan. Di Surabaya sendiri misalnya. 

Warga membayar iuran untuk pengangkutan sampah - namun tidak banyak yang peduli kemana sampah-sampah itu akan pergi? Yang jelas tidak lagi mengotori dan memnyumbang bau tidak sedap di rumah. 

Lain lagi dengan pengalaman saya tinggal di sebuah desa di Mojokerto. Tidak ada pengumpulan dan pengelolaan sampah yang diawasi oleh pemerintah. Alasannya kenapa? Wilayah terlalu jauh untuk ditempuh dan memakan waktu yang lama, tentu juga akan membengkak dalam segi biaya. 

Apa yang dapat kita lakukan?

Manusia memiliki kemampuan untuk memperlambat laju perubahan iklim, bahkan menghentikannya. Namun, ini bukan perkara yang mudah dan harus didukung oleh seluruh masyarakat dunia, tanpa terkecuali. 

Yang dapat dilakukan pertama ialah kesadaran akan urgensi dan kebutuhan kita untuk mengubah gaya hidup yang tidak berkelanjutan, atau dalam pengertian yang lebih mudah gaya hidup yang berpihak terhadap keberlangsungan 

Berikut aku berikan beberapa contoh sederhana mengenai kebiasaan yang dapat diterapkan sehari-hari:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun