Keempat siklus tersebut harus tercapai semua dan harus urut karena seorang pembelajar harus memenuhi circle sebelum memenuhi pembelajaran yang baru. Selain siklus, satu kekhasan dari Kolb yaitu mengembangkan learning style, yang terdiri dari :
a. Gaya Diverger
Gaya belajar ini merupakan kombinasi antara perasaan dan pengalaman (feeling and watching). Pendekatan dalam gaya belajar ini adalah mengamati, dan tipe gaya belajar Diverger yaitu melihat situasi konkret dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Adapun karakteristik dari gaya belajar ini antara lain; menyukai tugas yang menuntunnya untuk menghasilkan ide-ide, menyukai isu-isu budaya, dan mengumpulkan berbagai informasi dari pengamatan yang dilakukan.
b. Gaya Assimilator
Merupakan gaya belajar dari kombinasi antara berpikir dan mengamati (thinking and watching). Tipe dari gaya belajar ini yaitu memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi serta merangkumnya ke dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Karakteristik dari gaya belajar Assimilator adalah karena lebih kepada pengamatan dan berpikir sehingga kurang perhatian kepada orang lain dan menyukai ide serta konsep yang abstrak.
c. Gaya Converger
Merupakan gaya belajar kombinasi antara berpikir dan berbuat (thinking and doing). Tipe Converger ini adalah unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Karakteristik dari teori ini adalah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan, selain itu juga lebih menyukai tugas-tugas teknis dan aplikatif dari pada masalah sosial atau hubungan antar pribadi. Â
d. Gaya Accommodator
Merupakan gaya belajar dengan kombinasi antara perasaan dan tindakan (feeling and doing). Tipe gaya belajar ini, memiliki kemampuan belajar yang baik yang berasal dari pengalaman nyata yang dilakukan sendiri. Karakteristik gaya belajar Accommodator ini adalah lebih menyukai perbuatan rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru dan menantang, cenderung bertindak berdasarkan analisis logis, dan dalam memecahkan suatu masalah biasanya lebih mempertimbangkan faktor-faktor dari manusia dibanding analisis teknis.
Selain gaya belajar, terdapat enam rancangan Experiential Learning, antara lain:
- Pembelajaran paling baik dimaknai sebagai sebuah proses, bukan sebuah hasil
- Semua pembelajaran adalah pembelajaran yang berulang
- Pembelajaran membutuhkan resolusi konflik mode yang berlawanan secara dialektis dari adaptasi dengan dunia
- Pembelajaran adalah proses holistik dari adaptasi dunia dan tidak hanya hasil dari kognisi
- Pembelajaran menghasilkan transaksi yang sinergis antara individu dan lingkungan
- Pembelajaran adalah proses mengkreasi pengetahuan
Experiential Learning ini memiliki keunggulan juga kelemahan. Keunggulannya antara lain; meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan, meningkatkan semangat kerja sama, meningkatkan komitmen dan tanggung jawab, dan memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk. Selain keunggulan, yang menjadi kelemahan dari teori ini yaitu model ini terlalu luas cakupannya, terkadang kurang percaya diri untuk menceritakan pengalamannya, selain itu juga membutuhkan banyak peralatan dan persiapan, serta membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang.