Berdasarkan ciri khususnya yaitu menekankan pada kebebasan, maka kelas Montessori lebih bebas daripada kelas tradisional atau kelas reguler, kebebasan yang dimaksud tidak selalu berbuah positif karena semua tergantung latar belakang dari keluarga setiap individu, sehingga pendampingan seorang guru haruslah optimal agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada dasarnya, metode pendidikan Montessori hampir sama dengan sistem pendidikan tradisional atau reguler karena dalam prosesnya masih melibatkan peran guru dan murid.Â
Namun, pembedanya adalah pada sekolah reguler semua mata pelajaran diajarkan sesuai kurikulum yang berlaku, artinya anak mau tidak mau harus memahami materi sesuai kurikulum tersebut sampai tuntas.Â
Sementara, materi pelajaran pada sekolah Montessori menyesuaikan dengan perkembangan alami setiap individu, sehingga anak-anak pun dapat menjadi pembelajar yang aktif dengan memilih sendiri materi yang akan dipelajari. Berdasarkan uraian di atas, metode Montessori ini lebih cocok untuk pendidikan anak usia dini kerena kemampuan soft skills dan motorik anak-anak perlu diasah sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H