Mohon tunggu...
Veronica Imroatu Z
Veronica Imroatu Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang

Konten Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Larung Sesaji di Telaga Ngebel Ponorogo sebagai Wujud Memohon Berkah dan Keselamatan

7 Maret 2023   07:38 Diperbarui: 7 Maret 2023   07:39 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Prosesi membakar kemenyan

8. Prosesi penguburan kepala serta kaki dari Kambing Kendhit

9. Prosesi Larung sesaji atau Larung Risalah

Dalam pelaksanaannya, ritual Larung Sesaji selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang, baik local maupun orang luar daerah. Lautan manusia selalu terbentuk Ketika ritual Larung Sesaji dilaksanakan. Orang-orang yang berada di lokasi biasanya akan saling berebut hasil bumi seperti buah-buahan ataupun sayur-sayuran yang disusun rapi menyerupai tumpengan raksasa dan diarak di sekitar lokasi ritual. Orang-orang percaya bahwa jika kita berhasil mengambil hasil bumi yang ada di tumpengan raksasa tersebut, maka orang yang mendapatkannnya akan memperoleh berkah dan keselamatan. Adapun beberapa tujuan dari dilaksanakannya ritual Larung Sesaji ini adalah sebagi pelestarian nilai-nilai budaya leluhur, sebagai ciri khas dari suatu daerah, serta pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dayangan dari daerah tersebut.

SUMBER

Grebeg. (2012, April). Retrieved from budaya.jogjaprov.go.id: https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/16-grebeg#:~:text=Upacaya%20Grebeg%20berasal%20dari%20kata,menggiring%20Raja%2C%20pembesar%20atau%20pengantin. Diakses tangal 6 Maret 2023.

Mitanto, M. and Nurcahyo, A. (2012) 'Ritual Larung Sesaji Telaga Ngebel Ponorogo (Studi Historis Dan Budaya)', Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 2(2), pp. 36--53. Available at: https://doi.org/10.25273/ajsp.v2i2.1459.

Putra, H.S.A. (2019) 'Bahasa, Sastra, Dan Kearifan Lokal Di Indonesia', Mabasan, 3(1), pp. 30--57. Available at: https://doi.org/10.26499/mab.v3i1.115.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun