7. Prosesi membakar kemenyan
8. Prosesi penguburan kepala serta kaki dari Kambing Kendhit
9. Prosesi Larung sesaji atau Larung Risalah
Dalam pelaksanaannya, ritual Larung Sesaji selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang, baik local maupun orang luar daerah. Lautan manusia selalu terbentuk Ketika ritual Larung Sesaji dilaksanakan. Orang-orang yang berada di lokasi biasanya akan saling berebut hasil bumi seperti buah-buahan ataupun sayur-sayuran yang disusun rapi menyerupai tumpengan raksasa dan diarak di sekitar lokasi ritual. Orang-orang percaya bahwa jika kita berhasil mengambil hasil bumi yang ada di tumpengan raksasa tersebut, maka orang yang mendapatkannnya akan memperoleh berkah dan keselamatan. Adapun beberapa tujuan dari dilaksanakannya ritual Larung Sesaji ini adalah sebagi pelestarian nilai-nilai budaya leluhur, sebagai ciri khas dari suatu daerah, serta pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dayangan dari daerah tersebut.
SUMBER
Grebeg. (2012, April). Retrieved from budaya.jogjaprov.go.id: https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/16-grebeg#:~:text=Upacaya%20Grebeg%20berasal%20dari%20kata,menggiring%20Raja%2C%20pembesar%20atau%20pengantin. Diakses tangal 6 Maret 2023.
Mitanto, M. and Nurcahyo, A. (2012) 'Ritual Larung Sesaji Telaga Ngebel Ponorogo (Studi Historis Dan Budaya)', Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 2(2), pp. 36--53. Available at: https://doi.org/10.25273/ajsp.v2i2.1459.
Putra, H.S.A. (2019) 'Bahasa, Sastra, Dan Kearifan Lokal Di Indonesia', Mabasan, 3(1), pp. 30--57. Available at: https://doi.org/10.26499/mab.v3i1.115.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H