Ada tim yang tak tanggung-tanggung mengontrak pelatih asing, seperti Galanita Persipura telah mengontrak Rainer Scheunemann dan Heidi Scheunemann yang sudah memiliki UEFA B- License.
Galanita Papua ternyata memiliki banyak manfaat. Selain mengurusi prestasi sepakbola wanita, organisasi ini juga melakukan pembinaan pengelolaan usaha kecil serta pembinaan rohani bagi para atlitnya. Agar suatu saat ketika ‘pensiun’ dari dunia sepakbola, mereka diharapkan bisa mengelola usaha mandiri dan memiliki mental dan moral yang baik. Manajemen Galanita Persipura bahkan lebih unik lagi. Dalam perekrutan pemain tidak hanya prestasi yang menjadi pertimbangan utama, tetapi juga memperhatikan keterwakilan suku-suku yang ada di Tanah Papua. Mereka juga diajarkan mata pelajaran Matematika dengan memakai pola Prof. Yohanes Surya, les bahasa Inggris, dan pengelolaan usaha kecil.
Kaum pria tak perlu malu untuk belajar dari prestasi sepakbola kaum wanita, dan para pengurus sepakbola baik di klub dan lebih-lebih para pejabat PSSI semoga bisa mencontohi manajemen Galanita Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H