Mohon tunggu...
Veronika Nainggolan
Veronika Nainggolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Baru selesai kuliah, sdg mengadu nasib di ibukota. \r\n\r\nMotto : "MENGAMATI lalu MENULIS" \r\n \r\nuntuk KEDAMAIAN NEGERI......\r\n \r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi, Pemimpin Tak Berjarak

21 Oktober 2014   09:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:18 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_367981" align="aligncenter" width="539" caption="Presiden Jokowi menyapa rakyatnya dengan salam "][/caption]

Jokowi, Presiden tak berjarak. 'Predikat' itu diutarakan pertama kali oleh Muhaimin Iskandar (ketua Umum PKB) enam bulan lalu. Dan hari ini, hal itu benar-benar nampak.  Itulah kesan saya ketika menyaksikan sendiri kehadiran Presiden RI Joko Widodo sejak dalam Kirab Budaya di Jalan Thamrin hingga di atas pangung Pesta Rakyat di Lapangan Monas, Jakarta, kemarin petang (20/10/2014).

Begitu wajahnya muncul di layar berukuran besar yang dipasang di sekitar panggung ribuan warga sontak meneriakkan yel ‘Jokowi’, padahal Sang Presiden masih berada keluar dari mobil yang langsung dikerubutin para wartawan yang mewawancarainya. Teriakan massa rakyat semakin histeris saat Jokowi naik panggung. Sambil berlari kecil Pak Presiden baru kita menyapu uluran tangan massa yang berdesakan di sekitar panggung.

[caption id="attachment_367982" align="aligncenter" width="576" caption="dok. pribadi"]

1413832301179715075
1413832301179715075
[/caption]


Tidak hanya itu keingan Jokowi untuk selalu merangkul rakyatnya. Kamera saya menangkap sebuah momen penting saat iring-iringan Presiden Jokowi melewati Jalan Thamrin. Pak Presiden tidak hanya melambaikan tangannya kepada jejeran massa yang memadari sisi jalan. Tetapi ia juga menunjuk sambil menatap tajam ke salah satu kelompok massa atau kelompok Kirab Budaya dari daerah tertentu sambil meneriakkan sesuatu, seakan-akan ia mengenal betul kelompok itu. (bandingkan dengan hasil karya foto profesional di bawah ini).

[caption id="attachment_367984" align="aligncenter" width="572" caption="foto: tempo.co"]

141383243018115562
141383243018115562
[/caption]

Itulah bagian dari kemampuan komunikasi Jokowi. ‘Penghargaan’ itu kontan menyulap rasa lelah kelompok-kelompok kirab yang sudah dua jam lebih berjalan berpanas ria  dalam terik matahari sejak Bundaran HI, kemudian berubah menjadi semangat luar biasa sehingga kuat berdesakan mengantarkan sang Presiden hingga pintu Istana.

Tentang kemeriahan kirab budaya itu sendiri sulit dilukiskan. Peserta tampak sudah stand by di sekitar Bundaran HI sejak pukul 09.00 pagi. Mereka mengisi waktu menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dan WapresJusuf Kalla dengan menabuh berbagai alat musik tradisional dan menari mengiringinya. Lalu bergerak perlahan menuju Istana.

[caption id="attachment_367987" align="aligncenter" width="584" caption="peserta kirab budaya asal Papua beristirahat sejenak di Taman Monas setelah kelelahan melakukan kirab budaya dari Bundaran HI. (dok. pribadi)"]

14138327041919445346
14138327041919445346
[/caption]


Setelah mengantarkan Presiden dan Wapres ke Istana, para peserta kirab melanjutkan rangkaian acara syukuran di Silang Monas. Serangkaian kegiatan di tempat ini sudah digelar sejak pukul 11.00 siang seperti tari tradisional, musik tradisional, dan lagu-lagu beberapa artis Ibu Kota. Di sekitar panggungSyukuran Rakyat tersebut ada ratusan pedagang makanan rakyat. Semua makanan enak dan gratis itu sudah habis sebelum pukul 13.00 siang.

[caption id="attachment_367988" align="aligncenter" width="618" caption="kendati tidak mendapat tempat di panggung utama, peserta Kirab budaya dari NTT tetap semangat menghibur massa di Silang Monas."]

14138328721071629367
14138328721071629367
[/caption]


Di panggung ini pula, Presiden Jokowi menyampaikan pidato kerakyatan pertama kali dan ditutup dengan doa dan pemotongan tumpeng. Pidato singkat tanpa teks berisikan ajakan sang Presiden kepada semua rakyatnya dari berbagai profesi mulai dari tukang becak, sopir metromini, pedagang di pasar, petani, nelayan, guru, TNI, Polri hingga para pengusaha untuk bekerja keras dan terus bekerja. Karena, Indonesia itu negara yang besar, karenanya harus diurus dengan benar.

[caption id="attachment_367989" align="aligncenter" width="600" caption="Mama-mama dari Papua yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional Jayapura dapat kado istimewa berupa potongan tumpeng dari Presiden Jokowi (Foto: Antara) "]

1413833104599586927
1413833104599586927
[/caption]


Menyaksikan secara langsung kemeriahan kirab budaya dan Syukuran Rakyat ini sungguh membuat Pelantikan Presiden dan Wapres kali tampak berbeda dan istimewa. Rakyat merasa dilibatkan dan diberi tempat penting. Mudah-mudahan hal ini menjadi budaya baru bagi negeri ini yang bisa kita lestarikan bersama. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun