Mohon tunggu...
Veronika Nainggolan
Veronika Nainggolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Baru selesai kuliah, sdg mengadu nasib di ibukota. \r\n\r\nMotto : "MENGAMATI lalu MENULIS" \r\n \r\nuntuk KEDAMAIAN NEGERI......\r\n \r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi, Pemimpin Tak Berjarak

21 Oktober 2014   09:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:18 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah mengantarkan Presiden dan Wapres ke Istana, para peserta kirab melanjutkan rangkaian acara syukuran di Silang Monas. Serangkaian kegiatan di tempat ini sudah digelar sejak pukul 11.00 siang seperti tari tradisional, musik tradisional, dan lagu-lagu beberapa artis Ibu Kota. Di sekitar panggungSyukuran Rakyat tersebut ada ratusan pedagang makanan rakyat. Semua makanan enak dan gratis itu sudah habis sebelum pukul 13.00 siang.

[caption id="attachment_367988" align="aligncenter" width="618" caption="kendati tidak mendapat tempat di panggung utama, peserta Kirab budaya dari NTT tetap semangat menghibur massa di Silang Monas."]

14138328721071629367
14138328721071629367
[/caption]


Di panggung ini pula, Presiden Jokowi menyampaikan pidato kerakyatan pertama kali dan ditutup dengan doa dan pemotongan tumpeng. Pidato singkat tanpa teks berisikan ajakan sang Presiden kepada semua rakyatnya dari berbagai profesi mulai dari tukang becak, sopir metromini, pedagang di pasar, petani, nelayan, guru, TNI, Polri hingga para pengusaha untuk bekerja keras dan terus bekerja. Karena, Indonesia itu negara yang besar, karenanya harus diurus dengan benar.

[caption id="attachment_367989" align="aligncenter" width="600" caption="Mama-mama dari Papua yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional Jayapura dapat kado istimewa berupa potongan tumpeng dari Presiden Jokowi (Foto: Antara) "]

1413833104599586927
1413833104599586927
[/caption]


Menyaksikan secara langsung kemeriahan kirab budaya dan Syukuran Rakyat ini sungguh membuat Pelantikan Presiden dan Wapres kali tampak berbeda dan istimewa. Rakyat merasa dilibatkan dan diberi tempat penting. Mudah-mudahan hal ini menjadi budaya baru bagi negeri ini yang bisa kita lestarikan bersama. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun