Pada saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Adanya kemajuan teknologi tersebut sangat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi dapat berupa dampak positif ataupun dampak negatif, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya.
Berkat adanya kemajuan teknologi, kita dapat memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Akan tetapi, karena adanya kemajuan teknologi pula kita menjadi ketergantungan pada teknologi, salah satu contohnya adalah penggunaan gawai yang berlebihan.
Bulan Oktober lalu, masyarakat dihebohkan dengan adanya berita Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di wilayah Jawa Barat yang merawat 209 pasien anak akibat dari kecanduan gawai. Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat mempengaruhi kondisi fisik, sosial, bahkan psikis dari anak tersebut.
Saat ini, kebiasaan yang sering orang tua lakukan adalah memberikan gawai pada anak yang masih dini agar mereka tidak menangis. Kebiasaan itulah yang menjadi cikal bakal anak-anak menjadi kecanduan gawai. Tentunya, hal tersebut merupakan permasalahan yang sangat serius pada saat ini.
Masa anak-anak yang seharusnya dihabiskan dengan bermain dan berkomunikasi di luar rumah, justru pada saat ini anak lebih nyaman bermain dengan gawainya di dalam rumah. Hal tersebut sangat berbeda ketika teknologi belum mengalami kemajuan seperti saat ini. Dimana, anak-anak pada saat itu belum terlalu mengenal teknologi canggih yang disebut dengan gawai.
Gawai merupakan sebuah perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus dan praktis dalam penggunaannya. Gawai merupakan salah satu perangkat elektronik yang tercipta karena adanya kemajuan teknologi.
Dalam kehidupan kita, gawai sangat bermanfaat untuk mencari informasi dan sebagai alat komunikasi. Bentuknya yang relatif kecil memudahkan kita untuk membawanya kemana-mana. Akan tetapi, ketika seseorang sudah kecanduan dengan gawai, maka akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kondisi kesehatan tubuhnya.
Baca Juga:Â Bijak Menggunakan Internet: Milenial Harus Tahu!
Seseorang yang berusia 5 sampai 11 tahun atau masa anak-anak (Kategori umur menurut Depkes RI, 2009) sangat rentan terkena dampak dari kemajuan teknologi. Pada usia tersebut, anak-anak sangat suka bermain dan memiliki keinginan untuk mencoba suatu hal yang baru.
Oleh karena itu, tanggung jawab dan peranan orang tua sangat penting untuk memperhatikan perilaku anaknya sehari-hari, karena dampak dari kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap perilaku anaknya apabila tidak diperhatikan.
Pada saat ini, permasalahan kecanduan gawai pada anak-anak sering ditemukan di berbagai daerah. Kecanduan gawai dapat menyerang anak laki-laki ataupun perempuan.
Tidak jarang kita temukan anak-anak yang bermain di luar namun mereka sibuk dengan gawainya masing-masing dan tidak jarang pula anak-anak yang tidak mau keluar rumah karena lebih asik bermain dengan gawainya. Hal itulah yang menjadi perhatian khusus, dimana seharusnya gawai digunakan sebagai alat mempermudah komunikasi justru menjadi alat pemutus komunikasi.