Mohon tunggu...
Verlyta Iskandar
Verlyta Iskandar Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kongres PAN dan Semangat Anti Dominasi Asing

8 Februari 2015   15:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Amanat Nasioal (PAN) akan menggelar kongres di Bali pada akhir bulan ini. Salah satu agenda puncak dalam kongres PAN adalah pemilihan ketua umum.

Kongres IV Partai Amanat Nasional (PANB) yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di Bali mengusung konsep Semangat Anti Dominasi Modal Asing dan Pelaksanakaan amanat Pasal 33 UUD 1945.

Sejak lepas dari kediktatoran Orde Baru yang gelap, sepanjang 1998 hingga hari ini, terjadi dinamika politik di tanah air. Keterbukaan kran Demokrasi atas desakan rakyat dan mahasiswa memberikan seberkas sinar terang untuk memenangkan gagasan gagasan perubahan.

Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu kekuatan politik yang lahir dari dinamika politik pasca chaos Mei 98 tepat pada 23 Agustus 1998 setidaknya telah menjadi kekuatan politik elektoral dengan basis pendukung mulai kaum intelektual hingga petani.

Pada usia 15 tahun, 4 bulan ini PAN akan melaksanakan konggres ke 4. Ini kongres paling krusial dan menentukan bagi PAN ke depan, karena ber irisan dengan situasi nasional dan internasional secara ekonomi.

Bangsa kita masih di dikte oleh koorporasi modal asing mulai dari pertambangan, jasa jasa perbankan hingga jadi pasar potensial bagi produk industri negeri maju.

Jalan bangsa Indonesia menuju cita cita tatanan masyarakat adil makmur menjadi gelap tanpa arah. Ini lah yang di sebut BJ. Habibi sebagai VOC baju baru alias Imperialisme.

Imperialisme lah yang menjadi penyebab utama melemahnya kedaulatan negara atas sumber daya alam sebagaimana yang di amanat kan konstitusi Pasal 33 UUD 1945 sehingga bangsa kita kehilangan ribuan triliun rupiah tiap tahun.

Semangat Kongres PAN ke 4 pada maret 2015 nanti mesti menjawab akar penyebab semua itu dan menemukan jalan keluar bagi bangsa Indonesia lepas dari penjajahan baru. Semua kader, anggota dan simpatisan PAN hingga struktur terkecil mesti menginsyafi akan bahaya Imperialisme.

PAN dan Fraksi nya di DPR/DPRD mesti berjuang total guna melawan dominasi modal asing dgn cara merubah UU yg pro modal asing seperti UU Migas, UU SJSN/BPJS, UU Penanaman Modal, dan lain lain. Kepemimpinan nasional PAN nanti mesti diikat komitmen melawan dominasi modal asing.

Sebagai anak kandung reformasi, Partai Amanat Nasional (PAN) harus tetap konsisten melanjutkan cita-cita reformasi. Kongres PAN harus melahirkan gagasan besar guna mewujudkan cita-cita reformasi. Hatta Rajasa harus tetap memimpin PAN guna melanjutkan cita-cita reformasi yang tertunda.

Pak Hatta saya rasa  mampu melanjutkan cita-cita reformasi karena, Hatta merupakan tokoh politik visioner yang sudah dikenal luas oleh masyarakat bahkan dunia.

Namun, Hatta Rajasa yang saat ini memimpin PAN menginginkan agar pemilihan ketua umum tidak membuat partainya kehabisan energi. Melalui akun @hattarajasa di Twitter beberapa hari lalu, Ketua Umum PAN mengatakan bahwa, ada banyak hal yang akan dibahas dalam kongres itu. “Dan janganlah energi kita dihabiskan hanya untuk semata-mata memilih ketua umum, walaupun itu penting,”  tulisnya.

Ia khawatir jika persoalan pemilihan ketua umum terlalu diprioritaskan maka yang muncul justru perseteruan. Bahkan, Hatta wanti-wanti agar jangan sampai muncul kampanye hitam karena saling menyerang dan menebar fitnah. “Itu semua bukanlah etika dan moralitas yang baik, dan bukan karakter partai kita,”.

Hatta melanjutkan, justru ada hal-hal yang perlu kajian kritis. Di antaranya adalah membedah platform partai agar lebih membumi dan mencerminkan partai modern, egaliter, serta membawa semangat kebersamaan. Misalnya persoalan yang dihadapi Indonesia karena memasuki  era  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan situasi perekonomian global yang masih belum stabil.

“Yang tentu saja akan memberikan dampak bagi perekonomian kita,” lanjutnya. “Untuk itu kongres nanti harus dapat memberikan masukan-masukan konstruktif bagi pemerintah dalam menjawab tantangan tersebut.”

Di ujung cuitannya, Hatta mengutip sebuah penggalan lirik lagu dari The Beatles yang berjudul The Long and Winding Road. “Jalan itu memang panjang sekali dan berliku, tapi jalan itulah yang memimpin kita untuk sampai ke depan rumah kita.” pungkasnya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun