Mohon tunggu...
Verlyn Patricia
Verlyn Patricia Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa - SMA Citra Berkat Tangerang

Saya merupakan siswi dari SMA Citra Berkat Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

FOMO, Peristiwa yang Merenggut Kehidupan Manusia

16 Desember 2024   14:21 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membeli labubu, tiket konser, dan bahkan gawai terbaru. Itulah yang dilakukan oleh generasi muda zaman sekarang untuk terlihat "keren" di masa kini. Akan tetapi, apakah kalian pernah berpikir bahwa hal itu merupakan hal yang normal atau mungkin malah menghancurkan hidup? Dan bahkan, mereka rela melakukan apapun untuk mendapatkan barang-barang trendi tersebut.

Mari berkenalan dengan istilah FOMO! Apa itu FOMO? FOMO yang merupakan singkatan dari Fear of Missing Out merupakan sebuah fenomena dimana seseorang individu yang takut akan ketinggalan banyak sekali tren. Hal ini juga merupakan salah satu cara agar individu tersebut mendapatkan pengakuan dan beradaptasi di lingkungannya. 

Apa saja faktor yang membuat seseorang terkena fenomena FOMO?

Adanya perkembangan digitalisasi serta persebaran informasi yang cepat dapat menyebabkan adanya tekanan untuk mengikuti tren.

Ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Terdapat ketidakpuasan kehidupan sosial dalam diri individu.

Adanya rasa takut untuk dikucilkan dan dibiarkan oleh lingkungan sosial.

Setelah mengetahui deretan alasan terjadinya fenomena FOMO, siapa saja yang dapat terkena fenomena ini? Ternyata fenomena ini dapat terjadi kepada semua kalangan umur, dari kecil maupun dewasa. Namun, peristiwa ini seringkali terjadi kepada generasi yang lebih muda karena adanya paparan media sosial.

FOMO dapat dikatakan sebagai fenomena yang dapat merugikan individu yang merasakan secara fisik, mental, dan kehidupan sosial mereka. Maka dari itu, bagaimana cara agar seseorang dapat terhindar dari fenomena ini? Cara-cara yang dapat dilakukan adalah:

Membatasi screentime sosial media setiap harinya.

Melatih pemikiran gratitude mindfulness (kondisi dimana seseorang dapat hidup dalam keseimbangan aspek pemikiran, dimana rasa syukur dapat dirasakan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun