Mohon tunggu...
Verlandi Putra
Verlandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Manajemen Waktu dalam Kehidupan Mahasiswa

17 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:41 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/kaca-bening-dengan-grainer-pasir-merah-39396/

Manajemen waktu merupakan keterampilan krusial yang sering diabaikan oleh mahasiswa, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap kesuksesan akademik dan kehidupan mereka secara keseluruhan. Sebagai seorang mahasiswa yang pernah mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, saya dapat memahami betapa pentingnya kemampuan ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, 45% mahasiswa melaporkan mengalami stres tingkat tinggi akibat kesulitan dalam mengelola waktu mereka.

 Fakta ini menunjukkan bahwa masalah manajemen waktu bukanlah hal sepele dan perlu mendapat perhatian serius. Tanpa kemampuan mengelola waktu yang baik, mahasiswa berisiko mengalami penurunan performa akademik, stres berlebihan, dan bahkan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami mengapa manajemen waktu begitu vital dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu alasan utama mengapa manajemen waktu sangat penting bagi mahasiswa adalah karena beban akademik yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Menurut survei yang dilakukan oleh National Survey of Student Engagement (NSSE), rata-rata mahasiswa menghabiskan sekitar 17 jam per minggu untuk belajar di luar kelas. Angka ini belum termasuk waktu yang dihabiskan untuk menghadiri kuliah, mengerjakan tugas kelompok, dan aktivitas ekstrakurikuler. 

Dengan begitu banyaknya tuntutan waktu, mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik akan cenderung kewalahan dan stres. Akibatnya, kualitas pekerjaan akademik mereka menurun, dan mereka mungkin terpaksa mengorbankan aspek penting lainnya dalam kehidupan mereka, seperti kesehatan atau hubungan sosial. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola waktu dengan efektif menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan dan kesuksesan dalam kehidupan kampus.

Manajemen waktu yang buruk juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American College Health menemukan bahwa mahasiswa dengan kemampuan manajemen waktu yang rendah memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan mereka yang memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik. 

Stres kronis yang disebabkan oleh manajemen waktu yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan depresi. Selain itu, mahasiswa yang merasa selalu kehabisan waktu cenderung mengadopsi kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan cepat saji, kurang berolahraga, dan mengurangi waktu tidur. Semua ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka dalam jangka panjang.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan dan performa akademik, manajemen waktu yang buruk juga dapat mempengaruhi prospek karir mahasiswa di masa depan. Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kemampuan untuk mengelola waktu dengan efektif menjadi salah satu soft skill yang sangat dihargai oleh pemberi kerja. 

Menurut survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE), kemampuan manajemen waktu menempati peringkat ke-4 dari 10 keterampilan teratas yang dicari oleh pemberi kerja. Mahasiswa yang tidak mengembangkan keterampilan ini selama masa kuliah mungkin akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja. Mereka mungkin kesulitan memenuhi tenggat waktu, mengelola proyek-proyek besar, atau menyeimbangkan berbagai tanggung jawab pekerjaan.

Meskipun pentingnya manajemen waktu sudah jelas, banyak mahasiswa masih kesulitan untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alasannya adalah kurangnya pemahaman tentang strategi manajemen waktu yang efektif. Banyak mahasiswa mengandalkan metode trial-and-error atau meniru kebiasaan teman-teman mereka tanpa mempertimbangkan apakah metode tersebut sesuai dengan gaya belajar dan preferensi pribadi mereka. 

Akibatnya, mereka mungkin merasa frustrasi dan menyerah sebelum benar-benar menemukan sistem yang efektif untuk diri mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan tinggi untuk menyediakan pelatihan dan sumber daya yang dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka.

Salah satu strategi manajemen waktu yang terbukti efektif adalah penggunaan teknik Pomodoro. Teknik ini, yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada akhir tahun 1980-an, melibatkan pembagian waktu kerja menjadi interval 25 menit yang disebut "pomodoros", diikuti oleh istirahat singkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun