3. Keras untuk meningkatkan prestasi. Murid-murid zaman sekarang sering malas belajar dan tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Mereka merasa bahwa belajar itu membosankan, sulit, atau tidak berguna. Mereka lebih suka bermain game, nonton film, atau chatting dengan teman-teman mereka.Â
Oleh karena itu, guru harus keras dalam meningkatkan prestasi murid-muridnya. Guru harus memberikan motivasi, tantangan, dan dorongan kepada murid-muridnya agar mereka mau belajar dan berprestasi. Guru juga harus memberikan evaluasi, umpan balik, dan penghargaan kepada murid-muridnya agar mereka merasa ada kemajuan dan hasil dari belajar mereka.
Dari ketiga alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru harus keras dalam menghadapi murid-murid zaman sekarang. Keras bukan berarti tidak peduli, tidak sayang, atau tidak mengerti. Keras berarti peduli, sayang, dan mengerti. Guru yang keras adalah guru yang ingin murid-muridnya menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab, hormat, dan berprestasi.
Oleh karena itu, mari kita dukung dan hargai guru-guru yang keras dalam mendidik murid-murid zaman sekarang. Mereka adalah pahlawan yang berjuang untuk masa depan anak bangsa. Mereka adalah teladan yang memberikan contoh yang baik bagi generasi muda. Mereka adalah inspirasi yang memberikan harapan dan semangat bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H