Mohon tunggu...
Verlandi Putra
Verlandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Fenomena Code Mixing di Indonesia, Alasan dan Dampaknya

8 Oktober 2023   06:38 Diperbarui: 8 Oktober 2023   07:23 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from create  AI Dall-E 3

Code mixing adalah istilah linguistik yang mengacu pada penggunaan dua atau lebih bahasa dalam satu ujaran. Misalnya, ketika seseorang berkata "I mean, ganti ke kalimat lain" atau "By the way, nanti siang kita lunch apa?". Fenomena ini cukup umum terjadi di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda yang terpapar dengan berbagai bahasa asing melalui media sosial, film, musik, dan lain-lain. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang paling sering dicampur dengan bahasa Indonesia, karena dianggap sebagai bahasa internasional yang bergengsi dan bermanfaat.

Namun, apa sebenarnya alasan dan dampak dari fenomena code mixing ini bagi masyarakat dan bahasa Indonesia? Apakah code mixing merupakan bentuk kreativitas atau kemalasan berbahasa? Apakah code mixing membantu atau menghambat pembelajaran bahasa asing? Apakah code mixing mengancam atau memperkaya keberagaman bahasa di Indonesia? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada beberapa sumber ilmiah dan data terkini.

Alasan Code Mixing

Menurut para ahli, ada beberapa alasan mengapa orang melakukan code mixing dalam berkomunikasi. Berikut adalah beberapa alasan yang paling umum:

  • Need filling motive

Yaitu ketika seseorang tidak mengetahui atau lupa kata atau ungkapan tertentu dalam bahasa yang sedang digunakan, sehingga mencari padanan atau pengganti dari bahasa lain. Misalnya, ketika seseorang berkata "Aku mau beli...eh, how do you say it in Indonesian?...blender" atau "Dia suka banget main...what is it called?...skateboard".

  • Prestige filling motive

Yaitu ketika seseorang ingin menunjukkan status sosial, pendidikan, atau pengetahuan yang tinggi dengan menggunakan bahasa asing yang dianggap lebih prestisius atau modern. Misalnya, ketika seseorang berkata "Aku lagi diet nih, makanya cuma eat salad" atau "Gue suka banget nonton Netflix, serunya bikin baper".

  • Other reasons

Yaitu ketika seseorang memiliki tujuan lain yang berhubungan dengan konteks, situasi, atau tujuan komunikasi. Misalnya, ketika seseorang berkata "Kamu harus rajin belajar biar bisa get scholarship" untuk memberi motivasi atau nasihat, atau ketika seseorang berkata "Wow, you look amazing!" untuk memberi pujian atau ekspresi kagum.

Dampak Code Mixing

Dampak dari fenomena code mixing dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, baik positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa dampak yang paling sering dibahas:

Dampak positif 

  • Meningkatkan keterampilan berbahasa asing 

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat memperluas kosakata dan pemahaman tentang struktur bahasa asing yang digunakan. Hal ini dapat membantu proses pembelajaran dan penguasaan bahasa asing tersebut.

  • Meningkatkan kreativitas berbahasa

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat mengekspresikan diri dengan cara yang lebih variatif dan menarik. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas berbahasa dan kemampuan beradaptasi dengan situasi komunikasi yang berbeda-beda.

  • Meningkatkan keberagaman bahasa

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan perubahan bahasa. Hal ini dapat meningkatkan keberagaman bahasa dan mencerminkan dinamika sosial budaya masyarakat.

Dampak negatif

  • Menurunkan kemampuan berbahasa Indonesia

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat mengurangi penggunaan dan penguasaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku. Hal ini dapat menurunkan kemampuan berbahasa Indonesia dan mengganggu fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan.

  • Menimbulkan kesalahpahaman komunikasi

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau ketidakefektifan komunikasi dengan orang lain yang tidak memahami atau tidak terbiasa dengan bahasa asing yang digunakan. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakefektifan komunikasi dan mengganggu hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur. 

  • Mengancam kelestarian bahasa daerah. 

Dengan melakukan code mixing, seseorang dapat mengabaikan atau melupakan penggunaan dan pelestarian bahasa daerah yang merupakan warisan budaya dan identitas masyarakat. Hal ini dapat mengancam kelestarian bahasa daerah dan mengurangi kekayaan bahasa di Indonesia.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fenomena code mixing di Indonesia memiliki alasan dan dampak yang beragam. Code mixing dapat dipandang sebagai bentuk kreativitas atau kemalasan berbahasa, tergantung dari sudut pandang dan tujuan komunikasi yang digunakan. Code mixing juga dapat membantu atau menghambat pembelajaran bahasa asing, tergantung dari frekuensi dan kualitas penggunaannya. Code mixing juga dapat mengancam atau memperkaya keberagaman bahasa di Indonesia, tergantung dari sikap dan kesadaran penuturnya.

Oleh karena itu, sebagai penutur bahasa Indonesia yang multilingual, kita perlu bijak dalam melakukan code mixing. Kita perlu mempertimbangkan konteks, situasi, dan tujuan komunikasi kita, serta memastikan bahwa mitra tutur kita memahami dan menerima bahasa asing yang kita gunakan. Kita juga perlu menjaga dan menghormati bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan, serta bahasa daerah sebagai warisan budaya dan identitas kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun