Mencoba ku redam amarah dan luka
Namun semakin ku lupakan, semakin menganga
Luka itu, seolah menjadi semakin dalam
Memanggang jiwa, menyiksa hati yang terus menderita
Luka yang kurasakan teramat pedih
Seakan menghancurkan diri yang sedari dulu tegar
Tak kunjung hilang, luka itu terus menggelayut
Menyisakan luka hati yang begitu menghukum
Ingatan yang membuncah, merajam kenangan yang terpendam
Seakan meminta untuk kembali, untuk dicari, untuk disentuh
Namun aku tak mampu, aku tak sanggup lagi
Merelakan diri pada kenangan yang kini menjadi luka
Luka itu, semakin teruk kurasakan
Seperti pisau yang menusuk, menusuk tanpa henti
Aku mencoba bertahan, aku mencoba melawan
Namun bagaimana aku bisa, ketika luka itu menghantui
Luka itu, terasa membakar dalam
Membakar jiwa, membakar hati dan membakar diri
Namun aku harus berdiri tegak, harus kuat
Karena kuharap suatu saat, luka itu akan sembuh dan hilang
Maka kuharap, cahaya itu akan kembali bersinar
Menyinari diriku, menerangi jalan hidupku
Aku percaya, suatu saat luka itu akan menjadi kenangan
Kenangan yang tak lagi menyakitkan, tapi memberi pelajaran yang berarti