Mohon tunggu...
Verlandi putra
Verlandi putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang, saya berharap bahwa puisi-puisi yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Abadi

15 Februari 2023   01:49 Diperbarui: 15 Februari 2023   01:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenggelam dalam kesunyian malam,

Ku melangkah dalam langkah sendu,

Mengheningkan rasa, kini ku datang,

Baca juga: Kegelapan Jiwa

Membawa duka yang abadi tak pudar.

Seperti lautan yang tak berujung,

Duka ini pun tak terhingga hingga kini,

Mengalir deras menghanyutkan jiwa,

Menyedot semangat, hingga sirna tiada lagi.

Seakan waktu berhenti mengalir,

Tersendat dalam kenangan nan lara,

Sepi menjadi teman dalam hampa,

Tak terucap kata, hanya angan yang berbicara.

Lembaran hidup kini tergores duka,

Bergurat lara dalam goresan hati,

Sedih yang meluap tak tersirat lagi,

Hanyut dalam rasa yang tak tertahan lagi.

Duka abadi, suatu keniscayaan,

Mengiringi hidup yang tak terhenti,

Namun ku tak henti berdoa dan berharap,

Agar duka ini tak menguasai jiwa selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun