Mohon tunggu...
Elang Segara
Elang Segara Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang kuat dalam kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dendam Berkarat

25 Juni 2023   00:08 Diperbarui: 25 Juni 2023   00:21 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, kata "cukup sampai di sini" adalah kata pemanis untuk menyembunyikan dendam yang masih ada sampai akhirnya berkarat.  Semakin lama disimpan, semakin berkarat dan kutemukan aku sedang tidak baik-baik saja dengan kondisi hati yang seperti ini. Kehidupan ibadah pun seperti kain kotor. Namun, meskipun suara itu seperti hakim atasku, memintaku berhenti saja, doa-doa tetap kunaikkan, kidung pujian tetap kunyanyikan dan Kitab Suci tetap kurenungkan. Aku sedang berjuang untuk bisa mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali... Aku sedang berjuang untuk berkata kepada mereka yang berhenti kukasihi,

"Cukup sampai di sini aku menutup hati, sekarang tiba waktuku membuka untukmu, ini aku mau mengasihimu.."
Aku sedang berjuang membersihkan dendam yang berkarat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun