Mohon tunggu...
Verinda Christalia
Verinda Christalia Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gelap akan Terang Kembali

20 November 2020   13:57 Diperbarui: 20 November 2020   13:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"iya perkenalkan nama saya anjani nek, teman Rani" aku memperkenalkan diri sambil berjabat tangan dengan nenek Rani.

"oh silahkan masuk, tumben loh ada temen Rani yang mau main ke rumah Rani" ucap sang nenek

Rani yang mendengar hal tersebut langsung masuk dan mengabaikan neneknya sembari berkata

"ayo masuk anjani". Lalu aku masuk ke rumahnya sambil senyum ke neneknya. Neneknya meminta ku untuk duduk di ruang tamu dan memberi ku minum. Serta Rani yang masuk kekamar untuk mengganti pakaian. Lalu aku bertanya pada nenek Rani

"nek memang cuma saya teman Rani yang mau ke rumah Rani ?" tanya ku

"ya memang kamu yang pertama yang mau berkunjung ke rumah kami. Rani itu tidak punya banyak teman. Dia orang yang pendiam, jadi nenek heran kok tumben ada teman Rani yang mau berkunjung kerumah kami" jawabnya.

Lalu rani keluar dari kamar dan bilang "nek rani laper nenek sudah masak belum ya ?"

"sudah nduk kalau mau makan nenek siapin dulu, nak anjani juga makan ya nenek siapin juga" kata nenek. Aku tersenyum sambil mengangguk. Lalu berjalan ke meja makan bersama Rani. Lalu kita makan bersama-sama.

Pada sore hari aku masih di rumah Rani dan sedang bercerita-cerita dengan Rani dan neneknya. Kita membahas dahulu saat aku masih tinggal di Bandung dan aku yang tidak punya teman sama dengan Rani. Lalu rani mengajak aku ke taman yang ada di sekitar rumahnya. Sambil bermain ayunan kami mengobrol

"Anjani apakan melihat banyak hal sangat menyenangkan ?" tanyanya, aku sangat terkejut saat dia bertanya hal tersebut dan aku juga sangat bingung untuk menjawabnya. Lalu ia bilang "aku tidak bisa melihat, dan dunia ku sepi sekali. Seakan hanya ada aku dan nenek kakek ku. Hanya mereka yang aku miliki. Aku ingin melihat kembali suatu saat nanti. Apakah bisa anjani ?". lalu aku menangis dan berkata "kamu pasti bisa". Lalu saat itu menjelang magrib kita pulang kerumah rani dan aku pamit pulang. Setelah pertemuan itu kita sering menghabiskan waktu bersama sampai aku lulus SMA dan melanjutkan studi ku ke luar negeri mengambil jurusan kedokteran dan aku harus meninggalkan Jogja dan sahabat ku itu.

Setelah aku menamatkan studi ku kedokteran sp. M (spesialis ilmu kesehatan mata) aku bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Setelah beberapa tahun aku di pindahkan di suatu rumah sakit di Jogja dan mengingatkan aku pada sahabat ku pada SMA. Lalu setelah aku pindah tugas ke Jogja aku langsung menuju ke rumah Rani dahulu. Dan beruntungnya aku masih bisa bertemu dengan nya dan Neneknya. Neneknya sudah pikun dan sangat tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun