Mohon tunggu...
Verina Cornelia
Verina Cornelia Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internet dan Media Online dari Masa ke Masa

14 September 2018   23:14 Diperbarui: 15 September 2018   11:31 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan Internet di Dunia

Internet bukan hal yang asing lagi dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di era digital. Internet berevolusi seiring berkembangnya zaman, berikut perkembangan internet di dunia.

Sumber : olah pribadi
Sumber : olah pribadi
Berawal dari Perang Dingin yang terjadi antara blok barat dan blok timur, keduanya berlomba untuk mengembangkan teknologi nuklir dan menyebarkan pengaruh. Pada tahun 1960-an, penelitian-penelitian pun dilakukan untuk menemukan cara menghubungkan komputer yang dimiliki Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Komputer akan digunakan sebagai alat komunikasi ketika perang. Joseph Licklider mengetuai program riset komputer di Advance Research Projects Agency (ARPA) yang dimulai pada bulan Oktober 1962.

Dengan bantuan dana dari ARPA, Larry Robert dan Thomas Marill mencoba membuat koneksi Wide Area Network pada tahun 1965. Keduanya menghubungkan komputer TX-2 di MIT dengan komputer Q-32 di Santa Monica melalui jaringan telepon. Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan jaringan telepon melalui data masih sangat mahal.

Pada tahun 1966, beberapa universitas di Amerika Serikat memberikan bantuan dana kepada Bob Taylor (dari ARPA) untuk melakukan percobaan membuat jaringan yang menghubungkan komputer-komputer dari sejumlah universitas. Setelah tiga tahun, jaringan tersebut berhasil dibuat dan dinamakan ARPANET. Jaringan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya internet.

Awalnya ARPANET menghubungkan komputer-komputer di berbagai universitas di bagian barat daya Amerika Serikat, seperti University of California Los Angeles (UNCLA), Stanford Research Institute, University of California Santa Barbara dan University of Utah. Beberapa lembaga dan universitas ikut bergabung pada bulan Juni 1970, seperi MIT, Harvard, BBN dan Systems Development Corp (SDC) di Santa Monica. Pada bulan Januari 1971, Stanford, Lincoln Labs milik MIT, Carnogie-Mellon dan Case-Western Reserve University ikut bergabung. NASA/Ames, Mitre, Burroughs, RAND dan Universitas Illinois pun bergabung beberapa bulan kemudian. Perkembangan internet semakin luas dan cepat karena semakin banyak lembaga-lembaga yang terhubung ke internet.

Pada tahun 1971, protokol Telnet berhasil diselesaikan oleh The Network Working Group. Protokol tersebut digunakan untuk mengakses sebuah komputer dari jarak jauh. Standar File Transfer Protocol (FTP) yang digunakan untuk men-download file juga mengalami kemajuan pada saat itu.

Ray Tomlinson (dari BBN) menulis program yang dapat mengirimkan surat secara elektronik melalui ARPANET pada tahun 1972. Tomlinson menggunakan simbol @ (dibaca: et) untuk menghubungkan nama pengguna (username) dan alamat e-mail. Simbol @ kemudian digunakan sebagai standar di seluruh dunia pada tahun 1980-an.

Pada tahun 1973 sebuah kelompok yang dipimpin oleh Vincent Cerf dari Stanford dan Bob Kahn dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) mengembangkan sebuah protokol yang kemudian disebut protocol TCP/IP. Hal tersebut dilakukan karena banyaknya jaringan komputer yang berbeda dan munculnya permasalahan untuk menghubungkan jaringan-jaringan komputer tersebut. Protocol TCP/IP memungkinkan koneksi dan komunikasi antar dua jaringan komputer yang berbeda. Internet kemudian dipergunakan secara terbuka pada tahun 1986. Dibukanya internet untuk umum membuat perkembangannya sangat cepat ke seluruh dunia.

Pada bulan Januari 1989, sebanyak 80.000 jaringan terhubung ke internet. Di bulan Juli bertambah menjadi 130.000 jaringan dan melebihi 160.000 buah di bulan November. Negara-negara yang saat itu terhubung dengan jaringan internet adalah Australia, Jerman, Israel, Jepang, Italia, Selandia Baru, Meksiko, Belanda dan Inggris.

ARPANET resmi ditutup pada tahun 1990. Jaringan tersebut terus berkembang dari empat jaringan komputer yang tergabung di dalamnya menjadi 300.000 jaringan. Argentina, Austria, Belgia, Brazil, Yunani, Chile, Irlandia, India, Spanyol, Swiss dan Korea Selatan menyusul bergabung dalam jaringan internet. Aplikasi internet seperi WAIS, Gopher dan Archie mulai dipergunakan. Beberapa institusi juga mulai merambah ke bidang online, contohnya Perpustakaan Obat Nasional Amerika Serikat dan bursa Dow Jones.

Sumber : https://apjii.or.id/survei
Sumber : https://apjii.or.id/survei
Aplikasi browsing yang disebut Mosaic mulai dikembangkan oleh Marc Andreessen bersama timnya pada tahun 1993. Andreessen kemudian pindah ke Netscape Corp dan membuat Netscape menjadi browser paling sukses pada masanya. Sampai akhirnya Microsoft mengembangkan Microsoft Internet Explorer sebagai browser yang satu paket dengan program Windows.

Penggunaan jaringan nirkabel untuk koneksi internet berkembang sangat pesat. Saat ini kita dapat mengakses internet melalui jaringan nirkabel Wifi, GPRS, 3G hingga kini 4G yang memiliki kecepatan akses lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan kabel.

Diperkirakan 25 juta jiwa telah menjadi pengguna internet pada tahun 1995. Data dari lembaga penelitian IDC menyebutkan perkiraan pengguna internet pada tahun 1999 mencapai 196 juta jiwa dan 502 juta jiwa pada tahun 2003. Jumlah pengguna internet dunia semakin meningkat drastis. Menurut We Are Social (dilansir dari m.liputan6.com), pengguna internet dunia mencapai angka 3,8 miliar jiwa per Agustus 2017. Sedangkan pengguna internet Indonesia mencapai angka 132,7 juta jiwa (berdasarkan survei APJII 2016).

stock-photo-media-multimedia-social-media-online-concept-369012866-5b9c4bb36ddcae70445d2d83.jpg
stock-photo-media-multimedia-social-media-online-concept-369012866-5b9c4bb36ddcae70445d2d83.jpg
Sejarah dan Perkembangan Media Online di Dunia dan Indonesia

Sumber : olah pribadi
Sumber : olah pribadi
 Pada pertengahan tahun 1990-an media online mulai dikenal, sejak diluncurkannya Chicago Online pada bulan Mei 1992. Chicago Online merupakan koran online pertama di Amerika Serikat yang diluncurkan oleh Chicago Tribune. Munculnya media online pertama di Amerika turut memengaruhi perkembangan media online di berbagai negara.

Pada mulanya Republika meluncurkan situs beritanya (www.republika.co.id) pada tahun 1994. Banyak media cetak yang dibredel pada rezim orde baru pada tahun 1990-an. Karena tak ada produksi, maka awak media cetak Tempo kemudian mendirikan tempointeraktif.com (sekarang tempo.co) pada tahun 1994. Bisnis Indonesia menyusul pada 2 September 1996 situsnya diluncurkan. Pada 11 Juli 1997, diluncurkan Waspada Online (www.waspada.com) oleh Harian Waspada di Sumatera Utara. Tak lama kemudian, Kompas Online (www.kompas.com) muncul 22 Agustus 1997. Empat media yang berbasis cetak tersebut merupakan generasi pertama media online di Indonesia.

Media online generasi pertama hanya memindahkan konten dari halaman cetak ke internet. Media online masih bersifat statis karena internet belum begitu populer di masa itu. Situs-situs berita pun belum berorientasi bisnis karena dilahirkan sebagai simbol prestise.

Detik.com (www.detik.com) yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi muncul pada 9 Juli 1998 (dilansir dari https://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf). Detik merupakan media online tanpa induk media cetak (otonom). Detik dibuat untuk menghindari pembredelan dan dapat memberikan informasi secepat mungkin. Detik.com hadir dengan running news-nya. Terkadang belum terdapat unsur 5W+1H yang lengkap layaknya pakem jurnalistik.

Indonesia juga tak lepas dari pengaruh booming dotcom. Bermunculan situs-situs berita seperti astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com. kemudian satu per satu media online terus bermunculan. Besarnya dana dari para investor, tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik. Mulai tahun 2002 satu per satu media online pun berguguran karena tak mampu menanggung biaya operasional.

Kemunculan www.kapanlagi.com pada awal tahun 2003 merupakan bukti dari semangat para pemilik modal. Steve Christian dan rekannya mengkonsep www.kapanlagi.com sebagai situs hiburan yang kemudian populer hingga kini. Angka peruntungan yang semakin meningkat, membuat Steve tertantang membangun situ berita dengan konsep yang berbeda. Pada tahun 2012, www.merdeka.com pun diluncurkan.

PT Media Nusantara Citra (MNC) kemudian menyiapkan situs www.okezone.com yang secara resmi diluncurkan pada 1 Maret 2007. Okezone menjadi penanda bangkitnya media online. Visi Media Asia (VIVA) vivanews.com pada Desember 2008. Persaingan yang ketat membuat kompas.com melakukan perubahan besar pada situsnya. Laporan Harian Kompas dimultimediakan dan memenangkan beberapa penghargaan tingkat Asia. Sejak 2008, Tempointeraktif pun mulai digarap serius, staf ditambah dan dicarikan format baru. Situs-situs berita di Indonesia semakin atraktif setalah tahun 2003. Situs berita online juga mulai membuka interaksi dengan pembaca. Kolom komentar dan ruang diskusi disediakan.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun