Buktinya: black death di eropa pertama kali muncul di kota Caffa dan pada saat itu Kota Caffa memang sedang dikepung oleh tentara mongol yang sedang menderita penyakit black death.
Tidak lama, banyak masyarakat di Kota Caffa sudah terkena black death. Kemudian beberapa dari mereka kabur untuk mengungsi ke Sisilia (pelabuhan Messina).Â
Masalahnya orang-orang yang kabur pada saat itu sudah terkena penyakit black death dan kondisi kapal mereka juga tidak higienis (banyak tikus dan lalat), bahkan beberapa dari mereka sudah ada yang meninggal di perjalanan. Lalu kapal mereka banyak yang dijarah sehingga black death menyebar dengan lebih cepat (dari Messina ke Genoa dan Venesia).Â
Singkat ceritanya, wabah ini menyebar ke Prancis, Portugal, Inggris pada tahun 1348. Ke Norwegia pada tahun 1349. Lalu Jerman dan Skandinavia pada tahun 1350.Â
Kabar baiknya masih ada beberapa negara di Eropa yang terisolasi tidak terkena black death. Seperti Polandia, Belfia, Belanda, Milan, dan perbatasan Perancis-Spanyol.
Black death di Jawa
Wah ternyata pada tahun 1910 Indonesia juga terserang wabah black death loh! Black death ini lebih dikenal dengan sebutan pes. Wabah pes ini muncul di Jawa karena pada saat itu Jawa sedang dilanda paceklik (kelaparan), sehingga pemerintah kolonial Belanda mengimpor beras dari Burma, India, dan Tiongkok.Â
Padahal saat itu Burma sedang dilanda wabah pes ini. Di perjalanan dari Burma ke Indonesia, ada banyak sekali tikus-tikus yang mati namun para petugas tidak mencurigai hal tersebut. Nah saat di kapal ini lah tikus-tikus tersebut mencemari berasnya.Â
Rencananya beras ini akan dibawa dari Malang lalu ke Wlingi, namun jalur nya terputus sehingga beras harus menginap di gudang sekitar Stasiun Malang. Kecurigaan pun mulai muncul ketika ada 17 orang di Malang yang meninggal setelah demam beberapa hari.Â
Akhirnya pada Maret 1911, hampir seluruh distrik di Malang positif pes. Lalu pes ini menyebar ke Kediri, Blitar, Tulungagung, Madiun, dan Surabaya.Â
Untuk mengatasi masalah pes ini Burgerlijke Geneeskundige Dienst (seorang dinas kesehatan) mendatangkan dokter dari Eropa. Mereka memberikan 50.017 vaksin Jerman dan 11.703 vaksin Haffkine.Â
Kemudian ada beberapa aturan yang dikeluarkan yaitu isolasi dan membakar rumah penduduk. Jika seorang warga terkena pes maka seluruh desa akan diisolasi selama 30 hari. Tapi warga menolak karena mereka takut rumahnya akan dibakar.Â