Tren kasus covid-19 sekarang sudah mulai menurun tetapi pandemi belum berakhir. Masyarakat dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan. Mencuci tangan adalah kegiatan yang sangat mudah tetapi masih sering diremehkan oleh masyarakat, padahal menjaga kebersihan tangan sangat penting di masa pandemi ini. Tangan sangat mudah terkontaminasi karena sering berkontak langsung dengan benda yang terkena droplet atau droplet mikroorganisme yang diakibatkan batuk dan bersin.Waktu yang tepat untuk mencuci tangan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah saat sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil atau buang air besar, setelah melakukan aktifitas. Badan Kesehatan dunia atu WHO menghimbau agar mencuci tangan menggunakan sabun, tetapi tidak semua tempat menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan dengan sabun. Salah satu tindakan yag bisa dilakukan adalah menggunakan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan. Â Â
Hand sanitizer sangatlah praktis karena bisa dibawa kemana-mana. Komposisi yang terkandung dalam hand sanitizer cukup sederhana dan bisa dijumpai di toko bahan kimia atau di market place sehingga masyarakat juga bisa membuat hand sanitizer sendiri di rumah. Dalam rangka Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Gelombang 6, mahasiswa farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok 16 mengadakan pendampingan pada masyarakat untuk membuat hand sanitizer secara sederhana pada Rabu (14/09/2022). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Devina Kesuma Wardhani dan Syafira Verenaneedha Tsaniya sebagai perwakilan kelompok dalam penyampaian materi serta turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing lapangan. Kegiatan berlangsung selama 2 jam ini dimulai pukul 09.00 WIB di aula SDN 1 Ngadirejo. Turut hadir wali murid SDN 1 Ngadirejo sebagai perwakilan masyarakat Desa Ngadirejo dan kader kesehatan desa.
Kegiatan diawali dengan presentasi alat bahan serta prosedur yang akan digunakan dalam pembuatan hand sanitizer yang disampaikan oleh Devina. Kemudian dilanjutkan pendampingan langsung dengan 6 orang perwakilan sebagai contoh.
"Prosedur yang kami ajarkan sesuai dengan WHO, sehingga bahan-bahannya juga sudah sesuai dengan standar dari WHO." Kata Syafira.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer 1 liter, yaitu Etanol 96% sebanyak 416,5 ml, hydrogen peroksida 3% 20,85 ml, gliserol 98% 7,25 ml, air destilasi (aquadest) sampai 1 liter. Adapun kegunaan dari setiap bahan adalah sebagai berikut, etanol 96% sangat efektif untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, hydrogen peroksida 3% dapat berguna sebagai antiseptic, gliserol 98% memiliki fungsi untuk melembabkan telapak tangan tangan, dan aquadest berguna untuk melarutkan bahan dalam proses pembuatan hand sanitizer. Alat yang dibutuhkan dalam membuat hand sanitizer, yaitu beaker glass 500 ml, gelas ukur, batang pengaduk, corong plastik, dan botol untuk menaruh hand sanitizer yang sudah dibuat.
Prosedur membuat hand sanitizer adalah memasukkan 416,5 ml etanol 96% ke dalam beaker glass 500 ml. Kemudian ditambahkan 20,85 ml hidrogen peroksida 3% ke dalam beaker glass berisi etanol tersebut menggunakan gelas ukur. Selanjutnya ditambahkan 7,25 ml gliserol 98% dan air hingga 500 ml, aduk hingga homogen menggunakan batang pengaduk. Setelah semua bahan tercampur dapat dipindahkan ke botol spray pada kesempatan ini kami menggunakan ukuran 60ml. Hand Sanitizer siap digunakan.
Meskipun penggunaan hand sanitizer sangat praktis, tetapi WHO menganjurkan penggunaan hand sanitizer hanya sebagai alternatif saat akses untuk mencuci tangan dengan sabun sulit ditemui. Dalam menggunakan hand sanitizer juga harus selalu diikuti dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, agar upaya untuk menjaga kebersihan tangan dan mencegah penyakit menjadi maksimal.Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh wali murid. Hal ini dapat dilihat dari semangat wali murid saat diminta maju ke depan sebagai contoh saat pembuatan berlangsung. Pihak sekolah juga mendukung penuh karena dinilai sangat bermanfaat terutama di masa pandemi yang belum kunjung usai seperti saat ini.
"Kami berharap, sedikit ilmu yang bisa kami sampaikan ini bisa berguna bagi masyarakat desa" ungkap Devina,
"Kami juga berharap dengan pendampingan ini masyarakat bisa mengembangkan produk usaha hand sanitizer sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Desa Ngadirejo." Tambah Syafira.
Kegiatan berakhir tepat pukul 11.00 dan berlangsung dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Syafira dan Devina pun juga merasa senang bisa berbagi ilmu yang didapatkan di kampus serta berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H