Mohon tunggu...
SYAFIRA VERENANEEDHATSANIYA
SYAFIRA VERENANEEDHATSANIYA Mohon Tunggu... Lainnya - PMM

UMM PMM GELOMBANG 6 KELOMPOK 16

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ajak Masyarakat Bijak Menggunakan Obat, Mahasiswa Farmasi UMM Melakukan Penyuluhan Gema CerMat

16 September 2022   01:31 Diperbarui: 16 September 2022   01:34 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat antusias mendengarkan materi yang disampaikan (Foto oleh: Vanessya Oscar Permatasari)

Obat termasuk salah satu unsur terpenting dalam pelayanan kesehatan yang berguna untuk meningkatkan Kesehatan, mencegah, mediagnosa, mengobati atau memulihkan dari suatu penyakit. Obat bisa memberikan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak sesuai atau disalahgunakan. Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan salah satu penyebab munculnya masalah kesehatan. Yang termasuk ketidak rasionalan dalam menggunakan obat adalah penggunaan obat yang berlebih (overuse), penggunaan obat kurang dari dosis (underuse), dan penggunaan obat yang tidak sesuai indikasi.

Berkembangnya teknologi membuat masyarakat dengan mudah mengakses informasi tentang kesehatan dan tentang obat-obatan. Hal tersebut dapat memicu masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah upaya masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit sebelum menghubungi tenaga kesehatan. Selain menggunakan obat bebas atau obat bebas terbatas, masyarakat juga menggunakan obat keras untuk pengobatan sendiri (swamedikasi). Padahal, obat keras harus diresepkan oleh dokter. Pengobatan sendiri (swamedikasi) jika dilakukan dengan salah atau tidak sesuai dengan prosedur pengobatan maka tujuan pengobatan tidak akan tercapai. Swamedikasi yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah menggunakan obat antibiotic. Seharusnya penggunaan obat antibiotic harus dengan resep dokter, apabila penggunaan obat antibiotic tidak menggunakan resep dokter maka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti resistensi bakteri.

Berdasarkan masalah tersebut Mahasiswa Farmsai Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan penyuluhan Gema CerMat  atau bisa disebut dengan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diadakan pada hari Selasa (06/09/2022). Pembicara dalam acara ini adalah Emalia Jihan Fakhrunisa sebagai koordinator PMM gelombang 6 kelompok 16 yang didampingi oleh Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing lapangan. Lokasi kegiatan bertempat di aula SDN 01 Ngadirejo dan dihadiri kurang lebih oleh 30 orang wali murid SDN 01 Ngadirejo sebagai perwakilan masyarakat yang tergabung dalam kader Kesehatan Desa Ngadirejo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Gema CerMat

Kepanjangan dari Gema CerMat adalah Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menggunakan obat secara rasional. Gerakan ini mulai disuarakan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015. Penggunaan obat secara rasional menurut WHO adalah obat yang diterima oleh pasien sesuai dengan indikasi, dosis yang diberikan sesuai dengan periode yang tepat dan biaya yang terjangkau.

"Edukasi Gema CerMat sangat penting disampaikan kepada masyarakat, karena di desa ini belum pernah ada penyuluhan Gema CerMat sehingga masyarakat masih belum bijak dalam menggunakan obat" kata Emalia

Materi yang terdapat dalam Gema CerMat, yaitu deskripsi informasi obat (informasi yang tercantum dalam kemasan sekunder dan brosur), penggolongan obat, cara menerima obat, cara mengkonsumsi obat, cara menyimpan obat dan cara membuang obat yang baik dan benar serta penggunaan antibiotic yang rasional.

Penggolongan Obat

Penggolongan obat dapat dibedakan berdasarkan nama, bentuk sediaan, penandaan, cara penggunaan, dan efek farmakologi.

  • Nama

Penggolongan obat berdasarkan nama dibedakan menjadi obat generic, obat generic bermerek dan obat paten.

  • Bentuk sediaan

Beberapa bentuk sediaan obat adalah sediaan padat, sediaan likuid (larutan), sediaan semi padat, dan sediaan cair.  Sediaan padat terdiri dari tablet, pil, kapsul,  serbuk, suppositoria, dan lain-lain. Sediaan likuid (larutan), yaitu sirup, emulsi, suspense. Salep dan krim merupakan contoh sediaan semi padat. Yang termasuk dalam sediaan steril adalah injeksi, tetes mata, dan tetes telinga.

  • Pendaan

Berdasarkan penandaan, obat terbagi menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika, fitofarmaka, obat hebat terstandar, dan jamu. Setiap obat memiliki pendaan yang berbeda-beda. Obat bebas memiliki tanda lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat bebas terbatas memiliki tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Obat keras memiliki tanda lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan terdapat tulisan "K". Tanda pada narkotika seperti tanda plus berwarna merah dengan latar berwarna putih. Penandaan fitofarmaka ditandai dengan lingkaran berwarna kuning dengan garis tepi berwarna hijau dan terdapat gambar seperti kristal salju. Obat herbal terstandar (OHT) ditandai dengan lingkaran berwarna kuning dengan garis tepi berwarna hijau dan terdapat gambar tiga bintang. Pendaan jamu sama seperti fitofarmaka dan OHT yang menbedakan adalah terdapat gambar tumbuhan.

  • Cara penggunaan

Berdasarkan cara penggunaanya, obat dapat digunakan secara per oral atau diminum, disuntikkan (parenteral), per rektal melalui anus, per vaginal.

  • Efek farmakologi

Berdasarkan efek farmakologi, obat dibagi menjadi dua bagian sistemik dan local. Sistemik adalah obat yang ditujukan untuk beberapa bagian tubuh. Local adalah obat yang ditujukan untuk area tertentu saja atau hanya area yang diberi obat.

Dalam program Germa CerMat, pemerintah juga memperkenalkan slogan "Tanya lima O". "Tanya lima O" adalah pertanyaan yang minimal tentang obat sebelum masyarakat mengkonsumsi obat. "Tanya lima O" yaitu :

  • Obat ini apa nama dan kandungannya?
  • Obat ini apa indikasi atau khasiatnya?
  • Obat ini berapa dosisnya?
  • Obat ini bagaimana cara menggunakannya?
  • Obat ini apa efek sampingnya?

Gema CerMat tidak hanya bijak dalam menggunakan obat tetapi juga paham dalam menyimpan dan membuang obat yang baik dan benar. Obat dapat rusak disebabkan oleh udara yang lembab, terpapar langsung dengan sinar matahari, suhu yang tidak stabil, dan terkena goncangan secara fisik. Ciri-ciri obat yang rusak terjadi perubahan warna, munculnya bau, obat menjadi lembab, pada sediaan semi padat fase minyak dan fase air memisah, sediaan cair menjadi lebih keruh. Agar tidak merusak sediaan, berikut adalah cara penyimpanan yang baik dan benar : simpan obat dalam wadah asli, simpan obat jauh dari jangkauan anak-anak, hindarkan obat dari sinar matahari langsung, simpan obat pada tempat yang sejuk, jangan simpan sediaan obat cair dalam lemari pendingin kecuali dalam etiket tertera untuk menyimpan dalam lemari pendingin, sediaan aerosol dapat menyebabkan ledakan sehingga jangan simpan pada suhu tinggi, buang obat yang sudah kadaluarsa.

Membuang obat yang sudah kadaluarsa tidak bisa sembarangan. Apabila membuang obat secara sembarangan aka nada oknum yang tidak bertanggung jawab memperjual belikan obat yang sudah kaluarsa. Berikut adalah cara yang tepat untuk membuang obat, pertama keluarkan obat dari bungkusnya dan hilangkan informasi yang tertera pada kemasan yang bertujuan agar privasi tentang keshatan pasien tetap terjaga. Kedua, untuk obat sediaan padat hansurkan obat kemudian campur dengan air atau tanah dan masukkan ke dalam wadah tertutup. Sedangkan untuk sediaan cair dapat dibuang ke saluran pembuangan air. Tetapi, untuk sediaan cair anti biotik, anti jamur, dan anti virus harus tetap berada dalam wadah aslinya kemudian dicampur dengan air atau tanah dan tutup rapat. Selanjutnya obat dapat dibuang di tempat sampah.

Kegiatan ini disambut dengan baik oleh masyarakat karena masyarakat menilai dengan adanya penyuluhan Gema CerMat dapat lebih bijak dalam menggunakan obat sehingga dapat terhindar dari permasalahan kesehatan. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. Emalia dan rekan juga sangat berterimakasih kepada masyarakat yang sudah meluangkan waktunya untuk menhadiri kegiatan ini. Emalia dan rekan juga sangat senang untuk membagikan sedikit ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Emalia berharap masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini dapat membagikan informasi kepada orang-orang disekitarnya sehingga semakin banyak orang yang bijak menggunakan obat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun