Maraknya budaya asing di Indonesia dapat menggerus budaya kearifan lokal, hal tersebut disebabkan karena masyarakat memilih media sosial dibandingkan mengeksplore kearifan lokalnya. Pendidikan merupakan pencegah secara terstruktur dan masif arus modernisasi serta menjaga kearifan lokal. Sekolah Adat Pesinauan Banyuwangi adalah sebuah trobosan untuk mempertahankan kearifan lokal yang ada. Sekolah Adat Pesinauan Banyuwangi harus mampu mendigitalisasi kearifan lokal, sehingga bukan hanya mempertahankan budaya lokal namun menginternasionalisasikan budaya lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Aris, Noval dkk. 2023. PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KESADARAN KALANGAN MUDA. Jurnal Pelita Kota. Vol. 4. No. 2. Agustus 2023. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Hayati, Laila., Pratama Saputra, Putra,. Yulia & Tiara Ramadhani. Pemanfaatan Media Sosial dalam Melestarikan Budaya Lokal Bangka Belitung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 6, No. 4. Agustus 2022. Bangka. Universitas Bangka Belitung.
H. Manik, Heriando dkk. 2024. Peran Sekolah Adat Dalam Melestarikan Kebudayaan Batak Toba Di Desa Sihaporas Kecamatan Pematang Sidamanik. Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya. Vol. 2. No. 3. Juni 2024. Tapanuli Utara. Institut Agama Kristen Taruntung.
Patimah, Ihffah. 2020. Pola Pendidikan Informal Berbasis Budaya Lokal. Makassar. Universitas Negeri Makassar.
Rahman BP, Abd dkk. 2022. PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN. Jurnal Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam. Vol. 2. No. 1. Juni 2022. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Wahid RWZ, Amirul & Bagus Prayogi. 2021. Preservasi Budaya Osing Melalui Internalisasi Budaya Berbasis Sekolah Adat Sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat. Jurnal of Edukasi and Teaching Lerning (JETL). Vol. 3. No. 2. Mei 2021. Jember. IAIN Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H