Mohon tunggu...
Verdiyant Udiyas Arighi
Verdiyant Udiyas Arighi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Malang prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Memaksimalkan Manfaat Teknologi AI dengan Kode Etik Profesional

10 November 2024   15:04 Diperbarui: 10 November 2024   15:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Oleh Verdiyant Udiyas Arighi, Program Studi Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang

Di era sekarang perkembangan teknologi sangat pesat, banyak sekali layanan atau bantuan hanya berbentuk aplikasi atau online, perkembangan teknologi saat ini tidak ada hentinya, setiap tahun ada pembaruan atau aplikasi terbaru untuk memudahkan perkerjaan manusia. Salah satunya AI. Artificial Intelligence atau kerap disebut AI adalah salah satu contoh teknologi bidang ilmu komputer yang memiliki kemampuan khusus untuk memecahkan masalah yang ada. AI mempunyai kecerdasan-kecerdasan yang bisa disebut menyaingi kecerdasan manusia. Teknologi ini nyatanya bisa membantu beragam pekerjaan manusia atau membantu mahasiswa untuk menyelsaikan tugas. AI sudah tidak asing bagi kalangan mahasiswa sekarang, banyak jenis AI yang tersedia secara gratis contohnya yang sering digunakan adalah Chat GPT, Claude AI, BlackBox AI, ke tiga AI tersebut memiliki cara kerja yang sama. AI diatas mampu membantu pekerjaan atau tugas manusia seperti pencarian informasi jauh lebih cepat, memberikan ide, dan mampu memberikan referensi tugas. Ada juga beberapa teknologi AI lainnya, seperti Hotpot AI yang mampu menghasilkan gambar atau grafik yang menakjubkan, Syenthesia AI contoh aplikasi AI yang mampu membuat konten video berkualitas tinggi, Sembly AI yang mempunyai kemampuan untuk mencatat materi atau merekam materi dalam bentuk catatan ketika online metting, dan banyak teknologi AI lainnya. Hal ini menyatakan bahwa teknologi AI sangat berguna untuk membantu kegiatan atau tugas manusia dalam sehari-hari.

            AI tidak selamanya digunakan untuk hal positif, banyak orang juga menggunakan AI untuk kepentingan pribadi yang tidak ada manfaatnya. Banyak saat ini konten yang dibuat oleh AI yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Contohnya memanfaatkan AI untuk mengedit foto menjadi tidak senonoh dan disebarkan di media sosial, sehingga salah satu pihak dirugikan atas perlakuan orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepuasan pribadinya. Contoh lain menggunakan AI untuk iklan-iklan yang dilarang oleh pemerintah seperti judi online, yang cara kerjanya sama yaitu mengedit foto orang lain dan di generate dengan AI seakan-akan berbicara dan nada bicaranya sama dengan suara orang yang ada dalam foto tersebut dengan menggunakan AI Deepfake.

            Di era teknologi yang berkembang ini pastinya setiap pekerjaan mempunyai kode etik dan memiliki tanggung jawab. Bertujuan untuk memastikan teknologi yang berkembang saat ini digunakan dengan tepat dan tidak di salah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan melanggar kode etik sebagai pekerja dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan adanya kode etik ini pekerja bisa mengikuti standar industry yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau udang-undang yang tersedia dan mencegah penyalahgunaan teknologi oleh Masyarakat umum.

Pembahasan Utama

            Kode etik adalah norma asas yang diterima oleh suatu kelompok sebagai pedoman tingkah laku. Sebagai seorang professional dibidang TIK wajib memiliki profesionalisme, dan tanggung jawab dalam bekerja. Sikap profesionalisme mencakup beberapa aspek, seperti keterampilan teknis, etika, sikap dan perilaku dalam menghadapi pekerjaan. Kode etik sangat dibutuhkan diberbagai bidang profesi pekerjaan, salah satunya TIK.

TIK sangat dibutuhkan guna mengikat seseorang atu pekerja agar tidak menyalahgunakan teknologi yang tersedia. Kode etik menurut ACM (Association for Computing Machinery), salah satu organisasi terbesar di dunia dalam bidang TIK. Kode etik ini dirancang untuk memandu perilaku etis semua profesi TIK, termasuk siapapun yang menggunakan teknologi informasi dengan cara berdampak. Kode ini berfungsi sebagai dasar untuk perbaikan ketika terjadi pelanggaran. Kode ini memiliki beberapa prinsip yang bertanggung jawab tentang privasi publik sebagai pertimbangan utama dalam hal teknologi informasi ini. Kewajiban ini mencakup nelindungi setiap privasi setiap pengguna.

Untuk meminimalisir kemungkinan kerugian orang lain secara tidak langsung atau tidak sengaja. Seorang professional harus memastikan bahwa pekerjaan mereka tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi orang lainsecara fisik, psikologis, atau finansial. Ketika kerugian tersebut tidak diinginkan, pihak yang bertangggung jawab berkewajiban untuk membatalkan atau mengurangi kerugian tersebut sebisa mungkin. Menghindari kerugian dimulai dengan pertimbangan cermat terhadap dampak potensial pada semua pihak yang terpnegaruh oleh keputusan. Jika kerugian disebabkan oleh system, pihak yang bertanggung jawab berkewajiban untuk memastikan bahwa kerugian tersebut dapat dibenarkan secara etis. Seorang professional memiliki kewajiban untuk melaporkan ketika terjadinya tanda-tanda resiko system yang dapat mengakibatkan bahaya. Kejujuran sebagai profesional dibidang TIK sangat penting, seorang profesional harus bersikap transparan dan memberikan pengakuan atas semua kemampuan, keterbatsan, dan potensi.

Seorang proferional harus memiliki tanggung jawab yang tinggi dari mereka sendiri atau rekan kerja. Profesional TIK harus menghormati hak mereka yang terlibat untuk berkominkasi secara transparan tentang proyek yang sedang dikerjakan. Profesional harus menyadari konsekuensi negatif yang mempengaruhi kepentingan manapun yang mungkin muncul dari pekerjaan yang berkualitas buruk dan menolak bujukan untuk mengabaikan tanggung jawab. Kompetensi profesional bisa dimulai dengan pengetahuan teknis yang mereka kuasai. Profesional juga membutuhkan keahlian dalam berkomunikasi, analisi kreatif, dan mengatasi tantangan etika. Aturan yang tidak etis harus ditentang atau dilawan. Suatu aturan bisa dikatakan tidak etis ketika tidak memiliki dasar moral yang menyebabkan kerugian.

Opini Utama

            Pada era perkembangan industri Teknologi Informasi dan Komputasi (TIK) yang sangat pesat sat ini. TIK digunakan dalam semua bidang termasuk pendidikan saat ini. Peofesional TIK dituntut untuk mematuhi atau mengikuti aturan aupun kode etik yang sudah ditetapkan. Seorang profesional harus memahami semua kode etik untuk kepentingan profesional dan public. Dimana semuanya saling melengkapi, seorang professional harus  mamu menerapkan kode etik. Seperti menjaga kerahasiaan pengguna, tanggung jawab seorang profesional, dan bagaimana seorang profesional menghadapi sebuah tantangan pekerjaan. Kode etik juga sangat dibutuhkan untuk menggunakan TIK dengan sebagaimana mestinya tanpa melakukan penyalahgunaan informasi untuk kepentingan pribadi. Semua masalah yang terjadi bisa dilakukan secara hukum, dan mempengaruhi kinerja seorang profesional tersebut. Oleh karena itu seorang profesional harus memahami kode etik yang berlaku di setiap tempat untuk memulai ke dunia pekerjaan yang profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun