Mohon tunggu...
Vercelline Lely Ariany
Vercelline Lely Ariany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen FBE UAJY

Memiliki ketertarikan di bidang seni musik, kuliner dan olahrga

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mini Art Sustainability Project: Berkarya dengan Sampah

13 Desember 2022   10:06 Diperbarui: 13 Desember 2022   10:21 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia MAS PROJECT 2022 (Dok. pribadi)

Mini Art Sustainability Project atau disingkat MAS Project adalah sebuah kegiatan yang mengkolaborasikan seni dan sustainability (keberlanjutan). Kegiatan ini diadakan oleh 11 Mahasiswa Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Angkatan 19 yang sedang mengambil kelas Kewirausahaan pada Semester Gasal Tahun 2022/2023 diantaranya yaitu Victor, Melani, Sophie, Celline, Andre, Yohan, Leo, Theo, Surya, Ganang, dan Harry. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu dari tanggal 25 -- 27 November 2022 di Enchante Coffee. Melalui proses yang cukup singkat dalam mempersiapkan kegiatan yaitu sekitar 2 bulan, ternyata membawa keberhasilan dalam memperkenalkan dan mengajak generasi muda untuk melihat sampah dari sisi keindahan serta ikut berbagi melalui Kegiatan Charity MAS PROJECT. Panitia MAS PROJECT akan menyalurkan seluruh keuntungan dari rangkaian kegiatan ini untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

Sejak awal, panitia sudah memiliki ketertarikan pada seni yang berkonsep sustainability karena melihat kasus mengenai penumpukan sampah di beberapa TPA di sekitar Jogja terutama sampah anorganik yang susah terurai. Selain itu, UAJY juga saat ini berkomitmen untuk menjadi Universitas Laudato Si'. Melihat hal tersebut, Panitia MAS PROJECT mengajak kolaborasi 2 seniman hebat asal Jogja yaitu Aditya Satya dan Laksmi Shitaresmi. Kedua seniman tersebut merupakan seniman yang memiliki fokus pada sampah dimana hasil karya seninya berbahan dasar sampah yang telah diolah menggunakan teknik khusus. 

MAS PROJECT diawali dengan menjual string bag "limited edition" karena hasil karya lukis dari 2 seniman dituangkan dalam string bag tersebut dan tentunya dijual dalam jumlah terbatas. Terdapat 4 model string bag yang dijual dengan sistem Pre-Order dan tentuya harganya masih terjangkau yaitu Rp50.000/pcs.

Merchandise MAS PROJECT: Stringbag (Dok. pribadi)
Merchandise MAS PROJECT: Stringbag (Dok. pribadi)

Kegiatan dari MAS PROJECT tidak hanya berhenti dengan menjual string bag, tetapi juga mengadakan Mini Pameran Seni yang diadakan di Enchante Coffee. Pameran ini berhasil menarik perhatian banyak orang terutama mahasiswa yang memiliki rasa penasaran terhadap pengolahan sampah menjadi sebuah karya seni yang memiliki sisi keindahan. Terdapat 7 lukisan yang dipamerkan yaitu 4 dari hasil karya Kak Adit yang berjudul berjudul "Pesut Sungai Upang", "Evakuasi", "Lautan Plastik", dan "Akulturasi" dan 3 lukisan dari Kak Laksmi dengan judul "Comeback #1", "Comeback #2", dan "Comeback #3". Setiap lukisan pasti memiliki makna atau cerita tersendiri yang bisa dibaca melalui e-catalog:  bit.ly/ECATMASPRO

Hasil karya seni dari limbah plastik (Dok. pribadi)
Hasil karya seni dari limbah plastik (Dok. pribadi)

Tidak hanya mengadakan pameran seni, MAS PROJECT juga mengadakan Artis Talk yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2022 yang dibuka dengan sambutan dari dosen kami yaitu Ibu Diah Widiastuti., S.E., M.Si. dilanjutkan dengan sambutan dari Mas Yolanda Battista selaku owner Enchante Coffee, dan Victor Kristanto selaku ketua MAS Project. Narasumber dari Artis Talk ini yaitu 2 seniman yang sudah berkolaborasi dengan MAS PROJECT sejak awal dan dimoderatori oleh Ibu Dyah (Dosen Kewirausahaan FBE UAJY). Artis Talk ini dihadiri 21 orang dari 29 orang yang mendaftar. Dalam Artis Talk ini banyak mengupas kisah yang melatarbelakangi Kak Adit dan Kak Laksmi dalam memulai masuk ke dunia seni dan menggunakan sampah sebagai salah satu bahan serta media dalam menghasilkan sebuah karya seni. Banyak suka duka dan kejadian menarik yang dialami oleh 2 seniman selama berproses dalam mengolah sampah menjadi karya seni. Tidak jarang mereka juga dianggap remeh oleh orang sekitar dan karyanya juga dianggap murahan bahkan menjijikkan karena menggunakan sampah. Harapan dari Artis Talk ini yaitu ingin mengenalkan dan mengajak generasi muda bahwa generasi muda memiliki peran untuk membuat gerakan perubahan dalam pengelolaan sampah dan salah satu outputnya yaitu menjadikannya sebagai barang estetika seperti karya lukis. 

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Rangkain acara hari pertama ditutup dengan Live Music dari Staykustik yang beranggotakan 2 orang yaitu Jonathan (Vocal & Cajon) dan Febita (Gitar & Vocal). Kemudian dari pihak Enchante juga mengadakan Live DJ sehingga audiens yang datang ke Pameran MAS PROJECT bisa sambil menikmati music dan menikmati makanan atau minuman yang dibeli.

Kesuksesan seluruh rangkaian acara MAS PROJECT 2022 tentunya berkat dukungan dari berbagai pihak terutama sponsorship dari Indomaret, Bakpia 65, dan Cherish Party Planner. Tentunya juga dukungan dari Pusat Studi Kewirausahaan UAJY, Archa Project, dan Enchante Coffee yang telah membantu kelancaran acara yang berlangsung selama 3 hari. Selain itu, juga media partner yang telah membantu mempromosikan kegiatan MAS PROJECT melalui platform media sosial sehingga banyak audiens yang datang. Media partner yang bekerja sama dari eksternal UAJY yaitu melalui eventhunter.id dan internal melalui akun IG Fakultas dan Unit Pendukung UAJY.

Diawal telah dikatakan bahwa seluruh keuntungan akan disalurkan melalui Program Charity MAS PROJECT kepada mereka yang membutuhkan. Berkat kerja keras panitia dan dukungan dari semua pihak ternyata MAS PROJECT berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1.728.4465 dari hasil laba penjualan string bag dan pendaftaran Artis Talk. Seluruh dana tersebut telah disalurkan ke Yayasan Jogja Disability Arts. Yayasan Jogja disability arts adalah yayasan yang bergerak pada bidang seni dan budaya, yang berfokus kepada disabilitas pelaku seni. Yayasan didukung oleh orang-orang profesional dengan berbagai displin ilmu, praktisi dan pemerhati disabilitas yang mempunyai visi dan misi yang sama, dengan mengupayakan keterpaduan langkah, potensi disabilitas dalam rangka peningkatan kualitas, efektifitas, efesiensi dan relevansi atas kemitraan yang saling menguntungkan dan bermartabat. Dana tersebut digunakan untuk mendukung acara yang diselenggarakan oleh Jogja Disability Arts yang berlangsung pada tanggal 3-12 Desember 2022 lalu.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun