Mohon tunggu...
Hermanto
Hermanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hermanpitisan

Coram Deo Coram Mundo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!

6 April 2023   09:03 Diperbarui: 6 April 2023   09:18 4905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebab Yesus tahu bahwa para murid harus dilepaskan dari belenggu dosa yang merintangi mereka untuk melihat Yesus yang bangkit dan mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat yang di Roma menuliskan "Sebab jika telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut di salibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa (6:5-6)."

Ketiga, berjumpa dengan Yesus. Di akhir kata peritah Yesus agar mereka pergi ke Galilea adalah berjumpa dengan diri-Nya "melihat Aku". Sumber ketakutan dari para murid adalah ketidakhadiran Yesus dalam komunitas mereka. 

Dimana mereka telah bersama dengan Yesus dan menyaksikan banyak mujizat, namun ketika Yesus harus mati mereka menjadi takut, sebab orang yang memimpin mereka telah mati. Hal ini ditandai dengan adanya keinginan para murid untuk kembali ke masa lalu mereka menjadi penjala ikan (Yoh. 21:3). Agar mereka mendapatkan keberanian, Yesus menyuruh mereka ke Galilea dan Yesus menunjukkan sekali lagi kuasa-Nya  kepada para murid dalam perjalanan ke Galilea, yakni mereka memperoleh ikan yang banyak (Yoh. 21:6). Jadi, Yesus menyuruh mereka ke Galilea agar mereka mengalami kuasa Yesus di perjalanan dan melihat Dia.

Menghitung hari lagi kita akan merayakan paskah (kebangkitan) Tuhan Yesus Kristus. Kristus Yesus telah bangkit dan menampakan diri kepada para perempuan, para murid, lima ratus saudara sekaligus bahkan Paulus dan mengubahkan mereka. Ada beberapa hal yang bisa memotivasi kita untuk menemui Dia dan melihat Dia.

Pertama, dilepaskan dari ketakutan. Mungkin kita mengalami banyak persoalan dalam hidup. Persoalan ekonomi kah, rumah tangga kah, sakit penyakit kah dan sebagainya. Marilah kita datang kepada Dia untuk melihat dan mengalami kuasa kebangkitan-Nya serta dilepaskan dari rasa takut oleh sebab masalah-masalah yang tengah kita hadapi. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat. 11:28)."

Kedua, dilepaskan dari belenggu dosa. Dosa adalah kuasa tak nampak yang ada di dalam diri kita. Ia yang membuat kita menjadikan diri kita sendiri sebagai penguasa atas diri kita, sehingga kita menjadi sombong, tidak mau mengakui Tuhan, angkuh, pemarah, pemabuk, pengumpat, pemfitnah dan sebagainya. Yang akhirnya membawa kita pada rupa-rupa permasalahan, kecelakaan, perselisihan, pertengkaran, dan menjadikan kita stress dan lain-lain. Untuk lepas dari dosa ini, tidak ada cara yang lain kecuali menemui Yesus yang telah bangkit itu.

Ketiga, melihat Yesus dan kuasa-Nya menolong kita. Memang kesakitan, masalah dan sebagainya tidak dapat kita hindari di dunia ini. Hanya ketika kita menemui Yesus dan melihat Dia, kita akan mengalami kuasa dari kebangkitan-Nya seperti hal yang dialami oleh para murid di danau Genezaret. Karena itu, pergilah dan temuilah Yesus yang telah mendahului kita ke Galilea itu agar kita memperoleh kuasa-Nya untuk tetap kokoh ditengah ancaman dunia hingga kita akan berjumpa dengan Dia di Galilea (Firdaus).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun