3.Kristus Yesus yang menjadi pembela (34)
Peristiwa yang terjadi kepada bangsa Israel di atas menunjukkan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan orang-orang yang mengasihi Dia. Itulah sebab-Nya Kristus Yesus datang sebagai manusia untuk "menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Mat. 1:21)." Inilah yang menjadi kesaksian yang nyata bahwa Ia adalah Allah yang Imanuel. Kristus Yesus telah datang untuk memberi kesaksian tentang Allah melalui karya pelayanan-Nya. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk menjadi "tebusan bagi banyak orang (Mat. 20:28; Mrk. 10:45)." Paulus memberikan dokrin penebusan dalam Kristus Yesus kepada jemaat Roma, yakni bahwa "Kristus telah mati untuk kita (Rm. 5:8)." Dampak dari kematian Yesus adalah membenarkan orang percaya serta memerdekannya dari dosa.
Karya Kristus Yesus tidak berhenti dalam kematian-Nya, melainkan Ia telah bangkit dari kematian (paskah) tersebut "supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup (Rm. 14:9)." Kebangkitan Kristus menunjukkan kemenangan-Nya atas alam maut. Dalam kemenangan-Nya, Ia menjadi pembela orang-orang yang mengasihi Dia, sehingga tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih-Nya. Itulah sebabnya Paulus berkata: "Siapakah yang akan memisahkan kita dari  kasih Kristus? penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang (35)," tak satupun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
Oleh sebab itu, Paulus dengan penuh keyakinan berkata: "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (38-38)." Sebab di dalam Kristus, kita lebih dari orang-orang yang menang (37). Dengan kata lain, apabila Allah di pihak kita, siapakah yang akan menjadi lawan kita? tak satupun.
Dalam suatu perkara selalu ada pendakwa dan terdakwa. Andaikata yang membela seorang terdakwa tersebut adalah presiden republik Indonesia, yakni bapak Ir. Hj. Joko Widodo, maka bisa dipastikan ia akan menang dalam kasus tersebut. Sebab Joko Widodo memiliki kekuasaan dalam pemerintahan. Jika bersama penguasa dunia saja seorang yang dibelanya akan menang, bagaimana tidak dengan Kristus Yesus yang adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Orang percaya akan menang dalam peperangan melawan Iblis, sebab  Kristus yang menjadi pembelanya.  Itulah sebabnya Paulus berkata: "Siapakah yang akan mengugat orang-orang pilihan Allah? (33)," Kristus telah bangkit dan menang atas kuasa maut. Kemenangan dalam kebangkitan inilah yang diperingati orang percaya sebagai hari paskah.
Akhirnya, hendaklah paskah (kemenangan Kristus) tahun ini mengingatkan kita orang-orang percaya bahwa Kristus telah menang dan menjadi pembela kitaa. Oleh sebab itu, penderitaan, aniaya, penyakit, kelaparan, ketelanjangan, pedang, dan sebagainya tidak dapat memisahkan orang percaya dari kasih Kristus. Maut, malaikat-malaikat, pemerintah-pemerintah yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Sebab di dalam Allah, kita adalah orang-orang yang menang dan bahkan melebihi seorang pemenang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H