Pada hari Minggu 27 November 2022, mahasiswa Inbound UPI berkesempatan untuk mengunjungi suatu kawasan peninggalan kolonialisme. Yang berlokasi di Taman Hutan Raya yaitu Taman Hutan H Ir. Djuanda di Utara Bandung Dago, keindahan alamnya luar biasa indah. Dari UPI kami berangkat sekitar jam 10:00 wib dengan menggunakan  4 bis.Â
Beruntungnya perjalanan menuju kawasan Tahura tidak terjebak macet, sehingga kami sampai tepat waktu disanan. Â Sesampainya di sana kami dibagi menjadi 3 kelompok dan di pandu oleh pemandunya untuk masuk ke dalam kawasan Tahura tersebut. Selain udaranya yang sejuk , bebas polusi dan banyak pohon - pohon ada beberapa wisata menarik yang ada di dalam kawasan Tahura tersebut. Salah satunya Goa Jepang. Â Goa Jepang ini didirikan oleh militer Jepang tahun 1942.Â
Awalnya goa ini dijadikan sebagai barak perlindungan tentara Jepang. Goa ini juga memiliki  4 pintu masuk dan dua lubang penjagaan, semuanya sama - sama terhubung. Terdapat juga beberapa kamar yang digunakan untuk tempat beristirahat para panglima Jepang. Masih terdapat juga beberapa bunker - bunker yang dulunya dipakai untuk tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudanb dan dapur.Â
Dulu untuk membangun goa ini, para militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia secara paksa untuk pembuatan goa ini atau sering kita dengar dengan sebutan romusya ( kerja paksa) . Dingding Goa Jepang ini tidak di semen, masih sama seperti aslinya yaitu, batuan batuan kecil dan tidak ada aliran listrik di dalam sana. Sehingga apabila kita ingin masuk ke dalam Goa Jepang tersebut, kita harus menyediakan senter terlebih dahulu supaya kita mendapat penerangan cahaya ketika kita sedang masuk. Goa yang di pahat secara manual ini, dikerjakan selama kurang lebih 3 tahun, dari tahun 1942 - 1945.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H