Mohon tunggu...
Vera Verawati
Vera Verawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary woman

Kopi dan buku, serta menulis apa pun yang tergerak hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rumah Dunia Inspirasi Pergerakan Literasi

3 Mei 2024   15:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   15:17 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Vera Verawati

Tumbuh kembang literasi di Indonesia, semakin hari semakin membaik. Angka sebagai negara dengan minat baca terendah, sedikit demi sedikit bergeser. Ini dibuktikan dengan banyaknya pergerakan di akar rumput dibidang literasi. Mencakup enam literasi di dalamnya. 

Tidak saja terfokus pada literasi baca tulis, tapi juga pembangunan karakter untuk meregenerasi seuah pergerakan semakin memberi manfaat bagi masyarakat.


Solidaritas para relawan penggerak literasi terlihat, dari bermunculannya komunitas literasi dengan berbagai prestasi dihasilkan sebagi bentuk peran serta nyata mewujudkan masyarakat lebih literat. Walau pada prosesnya diakui tidak semudah membalik telapak tangan.

Berawal dari segelintir orang yang memiliki totalitas kepeduliaan pada perbaikan edukasi dan kesejahteraan masyarkat. Rumah Dunia berdiri di area seluas 3.000 meter persegi. Terdiri dari perpustakaan, teater terbuka, pendopo dan gedung kesenian 


Maka ide-ide itu bermunculan menjadi tindakan-tindakan nyata yang perlahan memberi dampak positif bagi perbaikan kemampuan memahami informasi sekaligus mengaplikasikannya sehingga perlahan tapi pasti kesejahteraan masyarakat membaik. Begitu juga kemampuan literasi anak juga mengalami peningkatan signfikan.


Namun demikinan persoalan tidak serta merta teratasi secara keseluruhan. Problematika masyakat kita terlalu kompleks untuk diatasi secara keseluruhan. Akan tetapi dengan adanya pergerakan-pergerakan kecil tapi nyata dampaknya dirasakan masyarakat akan sedikit membantu tugas-tugas pemerintah.


Maka, membangun jaringan, menciptakan ide-ide dan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang juga memiliki korelasi dan visi yang sama. Tidaklah mustahil Indonesia akan benar-benar terbebas dari buta aksara, ketimpangan sosial, ketimpangan hukum dan lain-lain.

 Rumah Dunia telah berhasil menujukkan betapa pergerakan kecil yang semula banyak diremehkan justru menjadi acuan pembelajaran bagi komunitas lainnya.
Gol A Gong membuka setiap mata, untuk tidak menjadikan kekurangan sebagai kelemahan melainkan sebaliknya.

 Kekurangan itulah yang menjadi alasan terbesar untuk mampu membuktikan, bahwa fisik bukan pembatas sebuah gerakan. Melainkan pikiran-pikiran sendiri yang menyempitkan dan meluaskannya.


Maka perluas dengan memperbanyak membaca, melangkah sejauh yang anda bisa, bergerak sebanyak mungkin dengan begitu anda akan menyadari betapa dunia begitu menyambut dan menerima anda, serta menempa anda menjadi sesuatu yang lebih besar dari perkiraan anda sendiri. 

Rumah Dunia dan Gol A Gong mampu membuktikan, konsistensi dalam pergerakan dan karya mampu mencetak bintang-bintang baru.

Rumah Dunia, 27 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun