Mohon tunggu...
Vera Verawati
Vera Verawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary woman

Kopi dan buku, serta menulis apa pun yang tergerak hati.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Drama Sami (Ngadenge Tapi Teu Ngadenge)

5 Maret 2024   12:09 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:34 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketertarikanku untuk datang menonton drama yang dimainkan oleh anak-anak SMA Garawangi, Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Anak-anak yang merupakan anggota Teater istunInk yang diasuh oleh Kang Ebod Espede. 

Bermula dari judulnya yang unik,"Sami, Ngadenge tapi Teu Ngadenge" dalam Bahasa Indonesia yang berarti Sami (nama tokoh) Ngadenge tapi Teu Ngadenge (mendengar tapi tak mendengar).

Kekuatan jalan ceritanya didapat oleh dialog yang menggunakan bahasa sunda. Drama yang dipentaskan dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini menjadi upaya mengajak siswa untuk bangga menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Cerita yang ditulis oleh Zainal Abidin, disutradarai oleh Zahra Aisha Sekarsari menceritakan seorang lelaki muda yang diperbudak oleh game. Dalam cerita tersebut Sami yang mendapat warisan berupa toilet umum dari orang tuanya, dengan berbagai karakter tokoh pengguna toilet tersebut. 

Sambil bekerja Tokoh Sami menghabiskan waktu dengan bermain game. Hingga tokoh-tokoh game yang dimainkannya, menjelma di  dunia nyata. Kondisi seseorang saat bermain game yang tak bisa diajak bicara, bahkan tidak memperhatikan apapun yang terjadi disekitarnya.

Hingga menggiring menjadi orang-orang yang anti sosial. Kehilangan rasa hormat terhadap orang tua dan orang yang lebih tua. Drama sarkasme ini menjadi hidup dan penuh dengan pesan.

Begitu juga gambaran akibat dari terlalu bebasnya pergaulan dengan pengawasan orang tua yang kurang, hingga terjadi hal-hal yang memalukan. Para pemeran yang terdiri dari anak-anak SMA cukup baik memainkan drama tersebut, sehingga pesan-pesan kuat dalam beberapa percakapan tersebut sampai pada para penonton.

Hanya kondisi lelah para pemain dengan ritme manggung dalam waktu seminggu berturut-turut membuat penampilan terlihat kurang maksimal. Selain itu para penonton yang terdiri dari anak-anak sekolah yang belum  terbiasa menonton drama menjadikan kondisi seringkali riuh sehingga beberapa dialog menjadi kurang jelas terdengar.

Untuk musik pengiring yang aku dengarkan sudah baik dan pas. Walau ada beberapa dialog yang ditemukan terlupa dan beberapa ekspresi yang lost. Tapi secara keseluruhan aku menikmati drama ini. 

 Apresiasi yang tinggi untuk Teater istunInk dari SMA Negeri Garawangi asuhan Kang Ebod EsPede. Terus berkarya dan lebih baik lagi, keberhasilan mengajak penonton hingga mencapai 2800 lebih penonton dalam seminggu merupakan kesuksesan awal yang luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun