Mohon tunggu...
Vera Verawati
Vera Verawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary woman

Kopi dan buku, serta menulis apa pun yang tergerak hati.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berhulu di Gunung Gede Bermuara di Bendungan Jatigede

7 Oktober 2023   19:44 Diperbarui: 7 Oktober 2023   19:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit masih berawan putih, matahari kian terasa menyengat kepala. Tapi tidak menyurutkan langkah yang sudah terencana. Alam menunggu untuk disapa, bebatuan terkadang rindu bersentuhan dengan kaki-kaki telanjang.  Akar-akar menjalar, mempertontonkan wajah-wajah ibu bumi yang terbelah oleh kegersangan.

Sebuah perjalanan dimulai. Melihat, meneliti kemungkinan-kemungkinan apa saja yang perlu segera diselamatkan, terutama saat musim penghujan tiba. Pemandangan yang mengiris namun dibagian  lain terhampar keindahan terlihat di sepanjang aliran sungai Cibayawak yang melintasi Desa Cimarga, Desa Cinangsi, Dea Karang Pakuan Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.

Pada titik tertentu ditemukan beberapa temuan berupa tanah longsor, sampah yang berasal dari pembalakan liar, dan beberapa mata air yang perlu direvitalisasi segera. Sungai yang hulunya berasal dari Gunung Lingga dan bermuara di Bendungan Jatigede seperti sebuah lukisan Maha karya yang luar biasa.

Jarak tempuh yang menembus lebih dari 15 km menjadi seimbang dengan temuan-temuan menakjubkan selama perjalanan. Dari kejernihan mata air, lukisan alam yang terbaca di bebatuan alam, aneka suara burung, dan semilir angin yang dengan anggun meniupkan kesegaran seolah membasuh lelah kita.

Rawat dan jaga alam ini, jika ingin hidup terus lestari maka jangan buang sampah sembarangan terutama ke sungai, kali atau laut. Karena ketika sudah menghalangi alirannya, jangan salahkan alam saat banjir melanda tanpa kompromi dan membinasakan harta benda bahkan nyawa yang membuat sebagian dari kita lupa bagaimana sebaiknya memperlakukan alama raya.

Sungguh perjalanan yang tak mudah diantara batu-batu besar yang berbaris menjulang. Tapi gemericik suara air mampu mengalihkan rasa panas dan penat juga lelah yang melanda. Istirahat sejenak sembari menikmati bekal seadanya. Namun kebersamaan memberi kenikmatan yang tiada tara. Setelah Sumedang kota mana yang akan disinggahi dan berbagi dalam sebuah narasi hati. Apakah kota anda? (VR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun