Mohon tunggu...
Vera Damayanti
Vera Damayanti Mohon Tunggu... Novelis - Novelis Digital

Hanya seorang penulis dalam dunia digital yang ingin berbagi inspirasi dan imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Taja, The Warrior of Rhoden #1

28 Januari 2025   10:17 Diperbarui: 28 Januari 2025   10:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramshad Ali and  Taja (Source: Meta  AI, novel cover  is  designed by  Vera Damayanti)

Bab 1  Ketenangan Desa Rannon

Desa Rannon berada di wilayah Kerajaan Rhoden. Terletak di dataran tinggi yang membentang luas nan hijau, menjadikannya asri oleh hawa sejuk pegunungan. Dihuni oleh suku Urcan, salah satu dari sekian banyak suku lain yang tinggal di kerajaan yang sama, memilih untuk menghilang dari peradaban manusia modern di masa depan. Suatu masa ketika robot mengambil alih fungsi manusia, senjata laser menggantikan pedang, para penduduk yang tinggal di wilayah kerajaan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya nenek moyang yang telah mengakar dalam setiap sendi kehidupan mereka.

Sebagian besar bercocok tanam, mata pencarian lainnya adalah berdagang dan mengolah obat-obatan. Jauh dari peralatan modern yang menggunakan mesin dari logam. Peralatan rumah tangga dan senjata seperti pedang dan perisai dibuat menggunakan teknologi manual dan tenaga manusia.

Setiap hari, mereka melakukan rutinitas yang sama. Satu sama lain saling sapa, bekerja dan membantu warga lainnya, menjadi keseharian yang sudah biasa. Mereka cukup puas dengan keadaan itu sehingga tidak ada yang benar-benar kaya karena alam sudah menyediakan semuanya.

Di antara mereka, tinggallah sebuah keluarga dengan kepala keluarga bernama Dyma. Sebagai satu-satunya keluarga kesatria yang tinggal di desa itu, keluarga Dyma tentu sangat dikenal warga sekitarnya. Bekerja sebagai pengawal raja, menyebabkan dirinya menjadi pribadi yang kuat, tegas, dan disiplin. Kejujuran dan kesetiaannya pada Raja Dhazcos, penguasa Kerajaan Rhoden, juga tidak perlu dipertanyakan. Keberaniannya menghadapi musuh dalam setiap tugas keprajuritan juga mengundang decak kagum siapapun yang mendengarnya. Semua kepribadian tersebut juga tercermin dalam caranya membangun rumah tangga. Ia tidak pernah memanjakan putri semata wayangnya. Taja.

Lahir di dalam lingkungan keluarga kesatria dengan seorang ibu yang bekerja sebagai dayang istana, menjadikan Taja memiliki sifat mandiri dan disiplin. Ia telah terbiasa ditinggal orang tuanya seorang diri ketika mereka bertugas dalam waktu yang sama. Selain itu, meskipun perempuan, bukan berarti dia hanya mau berdiam diri. Sejak kecil, Taja telah mulai tertarik dan mengasah ilmu pedang bersama Sang Ayah. Ketekunan mencetak dirinya seperti ayahnya, dan hal itu membuat Dyma bangga.

"Taja, katakan pada ayahmu, makan malam sudah siap." Ibunya memberitahu. Miszha, empat puluh tahun, terpaut lima tahun lebih muda dari suaminya, adalah seorang ibu yang baik dan penyayang. Pekerjaannya sebagai dayang istana mempertemukannya dengan Dyma hingga menikah dan hidup bahagia.

Anak perempuannya yang kini telah menginjak dewasa tersebut, langsung mengangguk dan menghentikan kegemarannya membaca buku. "Baik, Bu." jawabnya, tanpa menunggu diberitahu dua kali. Ia segera menemui ayahnya yang masih mengasah pedang. "Kata Ibu, makan malam sudah siap."

Mendengar ucapan putrinya, Dyma menghentikan sejenak pekerjaannya. "Baiklah, katakan padanya, sebentar lagi aku ke sana, bergabung dengan kalian."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun