Mohon tunggu...
Vera Damayanti
Vera Damayanti Mohon Tunggu... Novelis - Novelis Digital

Hanya seorang penulis dalam dunia digital yang ingin berbagi imajinasi dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Legionnaire : Battle of The Heart #4

14 Januari 2025   05:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   05:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otot keras lawan seperti tembok. Hanya dengan pukulan biasa tentu membuang waktu serta menguras tenaga. Beberapa kali lawannya bergeming setelah menerima pukulannya, seolah tak merasakan apa-apa.

“Rasakan ini!” Kepalan besar menyasar kepala Ramshad, namun dibendung oleh kedua tangan mata-mata Eyn tersebut. “Enyahlah kau!” Tangan lainnya tepat menghantam perut dan kali ini berhasil menyebabkan Ramshad jatuh tersungkur. Kemudian dengan kejam menarik leher Ramshad agar pria itu kembali berdiri dan bebas ia pukuli. Beberapa pukulan memang tepat sasaran, tetapi bukan pada bagian mematikan.

Ramshad seperti sengaja membiarkan lawannya merasa di atas angin. Hal ini tentu membuat Stravos gelisah. Tak lama, denting lonceng penanda babak pertama berakhir pun berbunyi. Ia menyambut Ramshad dengan kekecewaan.

“Usahakan jangan membuatku bangkrut, Kawan. Pada babak kedua, kau harus menang!” Motivasi Stravos terdengar seperti jilatan berbahaya. Semua demi kepentingannya sendiri. Bayangan kehancuran tempat ini sekaligus kesuksesan bisnisnya sudah di ambang mata.

“Jawab dulu pertanyaanku.” Ramshad mengajukan syarat.

“Apapun itu, katakan saja,” ucap Stravos, kehilangan kesabaran.

“Di mana pintu keluar?”

“Untuk penonton?”

Ramshad mengangguk.

“Ada dinding besar yang akan terbuka saat akhir acara. Itu pun kalau kau masih hidup, sebab ada empat petarung lagi yang harus tuntas bermain malam ini.” Walau tak mengerti maksud Ramshad menanyakan itu, Stravos tetap menjawab jujur dan sesuai kenyataan baginya. Lagi pula, buat apa menanyakan itu? Apakah Ramshad berencana melarikan diri, atau ….

Ia terkesiap. Sadar bahwa tempat ini akan hancur malam ini juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun