Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan Bersama Umar (Part 13 Indahnya Berbagi Takjil Puasa +13)

25 April 2021   22:17 Diperbarui: 25 April 2021   23:53 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/Menunggu beduk

Kemaren Umar berbagi takjil cendol kepada Azzam dan Kak Ani yang rumahnya di depan rumah kami. Hari ini kami akan berbagi takjil ke tetangga sebelah.

Semua sudah selesai. Sup buah dimasukkan umi ke plastik. Umar mengambil kantong dan mengisi sebungkus sup buah dan beberapa goreng bakwan buatan umi pada setiap kantong.

Umar mengetok pintu tetangga yang dituju. Umar mengantar takjil kepada Bang Faqih, Bang Adib, dan anak Om Mora yang namnya umar lupa.

Umar kembali dengan wajah puas. Dia menceritakan kalau kakak dan abang yang dia kasih takjil berterima kasih.

Umar menghampiri umi yang sedang membuat kuah bakwan untuk pelengakap menu berbuka gorengan bakwan. Tiba-tiba Umar ke depan dan berlari lagi ke dapur menyampaikan ada yang kasih buah rambutan.

"Terima kasih ya,Allah. Umar suka buah ini", kata Umar memperlihatkan kantong buah rambutn pemberian Bang Faqih.

Umi menjelaskan pada Umar bahwa setiap orang yang berbuat baik, maka orang lain dan Allah juga baik pada kita. Umar semakin semangat berbuat baik dan berencana membagikan takjil lagi besok puasa ke 14.

Dia mengangkat air minum dan memasukkan sup buah ke mangkok yang sudah disediakannya. Dia menata rapi semua menu berbuka. Di meja ada teh manis hangat, kurma, sup buah, gorengan, dan buah rambutan yang sudah disusun Umar di wadah berwarna pink.

15 menit menjelang beduk, terdengar vespa abi parkir di depan pagar. Umar mengumpat dengan Rasyid. Mereka sembunyi di belakang pintu dan bersiap mengagetkan abi. Akhirnya, mereka berhasil dan tertawa menyambut abi pulang jualan kerupuk kulit.

"Bi, pejamkan matanya. Kalau Umar suruh buka baru buka ya, Bi", tutur Umar memandu abi menuju meja makan.

"Masyaallah....mantaaap. Bikin ngiler", pujian abi sambil membuka mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun