Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan bersama Umar (Part 9 Menemani Abi Jualan)

19 April 2021   06:56 Diperbarui: 19 April 2021   07:05 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/ roti untuk sahabat terbaik Umar

Abi meminta Umar untuk tidak ikut lagi esok hari karena akan membuat umar lelah. Hari pertama abi jualan, cuaca tidak panas karena Kota Solok selesai diguyur hujan lebat.

Buka puasa kali ini tanpa ditemani abi. Abi berbuka dengan sahabatnya. Malm itu, sahabat abi memberikan ceramah di mesjid dekat Lapangan Merdeka. Kami berbukia bertiga saja. Umar dan Rasyid tidak mau makan sendiri. Mereka mau makan sepiring bertiga dan disuapkan Umi.

Sebelum makan, kolak yang sudah umi siapkan di dalam mangkok tidak disentuh Umar.  Dia ingin makan roti tawar saja. Dia mengambil selai dan dua roti tawar beralaskan piring. Dia meminta umi menulis nama dan umurnya pada roti. Dia juga ingat nama sahabat terbaiknya, Devon. Dia juga meminta umi menulis nama Devon dan tidak terlupakan menulis nama Uni di roti yang akan di makannya.

Umar ingin mengabadikan tulisan sahabat terbaiknya sebelum melahap roti tawar saat berbuka. Dia mengambil handphon umi dan memoto ukiran yang tertoreh di roti tawar. Dia langsung mengirim foto pada Devon melalui whatsupp. Sungguh sahabat terbaik yang saling mengingat. Saat makan, Umar asyik berbalas pesan melalui rekaman suara di WA.

Mereka memang sahabat terbaik. Saling menyemangati disegala hal. Umar akan bertahan untuk tetap puasa karena ada Devon yang setiap hari menanya kabar. Kadangkala, mereka saling berkirim foto dan vidio. Anak-anak yang baik dan sholeh. Begitu juga dengan Devon, dia tidak akan meninggalkan sholat ketika uminya mengingatkan kalau Umar akan kecewa melihat Devon tidak sholat. Mendengarkan itu saja, Devon langsung melaksanakan sholat. Semoga mereka selalu menjadi sahabat terbaik yang saling mengingatkan kepada Allah SWT.

Malam itu, Umar melaksanakan sholat di rumah saja. Dia murajaah surat An Naziat, membaca iqra', dan kibar C. Rasyid pun tidak mau kalah dan membaca iqra' yang dibimbing Umi. Umar cepat tidur karena lelah membantu abi jualan. Sebelum tidur dia menceritakan ada paman baik yang memberinya uang saat jualan.

"Abi, Umar diberi Om Baik uang", teriak Umar menolak pemberian pembeli.

Kata abi ambil aja karena itu rezeki anak soleh yang rajin. Akhirnya, Umar umar menerima pemberian orang itu. Mudah-mudahan, Umar tumbuh menjadi anak yang senang bekerja dan selalu melakukan kebaikan pada semua orang. Aamiin.

Solok, 19 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun