Aku langsung mencium-cium setelah membaca tulisan yang tertera pada bungkus paketnya. Aku tidak sabar ingin membukanya. Aku bahagia bukan kepalang sampai aku melompat-lompat riang di ruang tamu.
Rasyid berlari dan mengambil paket itu dari tanganku. Dia juga penasaran dengn isinya.
Maklum, anak kecil kalau melihat benda yang dibungkus dengan kertas kado, maka dia menganggap itu hadiah. Ini pengaruh kebiasaan di rumah. Kami sering memberikan hadiah berbungkuskan kertas kado kepada anak-anak.
"Umi, biar Rasyid yang buka hadiahnya. Rasyid mau Mi", rengekan Rasyid merayuku agar mendapatkan paket itu.
Aku berikan paket itu. Rasyid membukanya dan setelah aku melihat ternyata benar. Buku antologi perdanaku sudah sampai.
Buku antologi yang berisikan cerpen dari beberapa orang penulis. Dengan bimbingan Mbak Nirania. Seorang penulis yang hebat dan dia telah menerbitkan banyak buku.
Mbak Niranialah yang memberikan challange bertemakan 'Cinta dan Kutukan'. Aku bersemangat mengikutinya dengan dorongan semangat dari sahabat menulis alineaku KMO BB 35.
Dia bernama Mbak Eli Halimah. Sosok sahabat yang sangat inspiratif dan selalu memberi manfaat pada kami semua terutama aku. Dia selalu mengajarkan aku tentang menulis.
Meskipun pertemuan kami secara virtual melalui kelas belajar menulis KMO BB 35 tapi kedekatan dan bimbingannya serasa saudara. Dia seperti kakak bagiku. Dia suka menyemangatiku dengan tulisan-tulisannya.
Dia orang yang selalu menyempatkan diri membaca tulisanku. Tidak hanya membaca, akan tetapi dia selalu memberikan kritikan dan saran. Bahkan dia mau mengeditkan tulisanku. Ini juga salah satu hal yang membuatku semangat menulis dan terus menulis.
Seperti halnya pada tulisan yang kutulis untuk challange ini. Aku menulis cerita cinta yang berawal dengan kutukan yang sangat menyakitkan dari seorang laki-laki kepada  seorang wanita. Yang akhirnya, wanita itu menjadi pendamping hidupnya.