Begitu pagi datang, aku bersiap-siap ke rumah sakit. Aku tidak sabar untuk segera membawa Umar. Kami membawa Umar dengan motor. Tak ada mobil yang bisa dipinjam untuk membawa Umar. Salah satu cara, hanya membawa Umar pakai motor.
Yang terpikir dalam benakku, Umar segera ditangani oleh tim dokter. Begitu sampai di RSUD, suamiku menggendong Umar menuju ruang IGD. Aku melihat Umar ditangani perawat praktek. Dia memasukkan obat ke dubur Umar dengan tergesa-gesa. Alhasil, Umar kaget menangis kesakitan kemudian kejang lagi di tangan perawat.
Suamiku kelihatan kesal dengan cara perawat menangani anakku. Aku peluk Umar sambil membacakan Al Quran agar Umar merasa tenang.
Setelah impus Umar di pasang, Umar dibawa ke ruang rawat dalam keadaan setengah sadar. Sesampai di ruang rawat, aku membuka tas perlengkapan Umar dengam maksud ingin mengambil baju gantinya Umar.
Ku  lihat lembar demi lembar baju yang kumasukkan tak satupun yang pakai kancing. Padahal, suamiku sudah mengingatkan semalam. Suamiku langsung pulang menjemput baju Umar yang dibutuhkannya.
Ya, inilah aku. Ketika dihadapkan dengan hal ini aku merasa begitu banyak kelemahan yang ada padaku. Sifat "tergesa-gesaku" membuat aku menjadi "pelupa". Dan ini pun harus aku perbaiki. Aku harus tenang menghadapi setiap cobaan agar tidak ada yang terlupakan.
Alhamdulillah, Umar sembuh setelah seminggu di rawat. Riwayat sakit kejang Umar berlanjut sampai sekarang.
Sejak lahir, sudah 6 kali Umar kejang. Meskipun sudah berulang kali, namun traumaku tak bisa hilang. Semoga Allah menyembuhkan Umar dan tidak terjadi lagi penyakit yang menakutkan ini.
Begitulah kelemahanku ketika menghadapi cobaan ini. Aku sangat lemah dihadapan Allah. Ini harus aku terima dan berusaha mencari solusinya.
Solusi yang harus kita lakukan ketika kelemahan itu ada yaitu dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, banyak tadabur Qur'an agar lebih mengenal kuasa Allah SWT sehingga mempertebal keimanan kita, meyakini bahwa Allah bersama orang yang selalu mengingatnya, menyadari bahwa setiap masalah datangnya dari Allah dan selalu ada solusinya. Solusi lain yaitu selalu berjamaah supaya tidak merasa sendirian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H