Setelah mengucapkan Sumpah Presiden dan resmi dilantik 20 Oktober 2014 lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pertamanya. Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengajak semua kalangan untuk membangun bangsa Indonesia menjadi negara maritim.
Keinginan Presiden yang akan menjabat pada periode 2014 – 2019 untuk bekerja keras dalam membangun Indonesia sebagai negara maritim tentu beralasan. Indonesia memiliki potensi yang besar dengan 70% luas wilayahnya terdiri dari lautan. Namun, pembangunan di sektor perikanan dan kelautan dirasa belum optimal. Perubahan cara pandang bangsa yang awalnya menganggap pembangunan itu berorientasi dari daratan harus dirubah menjadi pembangunan dengan orientasi maritim.
Munculnya revolusi biru mengarahkan untuk menjadikan kawasan kelautan dan perikanan sebagai pusat pembangunan sekitarnya melalui program minapolitan. Percepatan pembangunan wilayah melalui minapolitan, merupakan salah satu alternatif solusi yang baik dalam upaya peningkatan produksi dan pendapatan nelayan serta pembudidaya ikan.
Dalam Pedoman Umum minapolitan, KEP.18/MEN/2011 dijelaskan Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis kawasan dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan yang berprinsip pada integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi. Melalui program minapolitan, dibentuk suatu kawasan ekonomi yang terdiri dari sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan kegiatan pendukung lainnya. Kawasan tersebut diharapkan akan menjadi motor penggerak sektor kelautan dan perikanan dan titik pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya. Program pengembangan kawasan minapolitan ini bertujuan untuk: (a) Meningkatkan produksi, produktifitas, dan kualitas produk kelautan dan perikanan; (b) Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolahan ikan yang adil dan merata; (c) Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Usaha dalam mengembangkan dan membina Indonesia sebagai Negara maritim sudah dilaksanakan sejak dulu, termasuk dalam pemerintahan pada periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perhatian yang sekarang ditunjukkan oleh Presiden baru kita seperti yang disampaikan dalam pidatonya “Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk”memberi semangat tersendiri untuk kita bersama – sama membangun Indonesia lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H