Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ajari Aku Jadi Anakmu

30 Januari 2021   00:01 Diperbarui: 30 Januari 2021   00:14 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan senja tidur dipembaringan, matanya terpejam dengan nafas tersengal dimakan usia.

Aku menatapnya diam, memendam lelehan air mata bersama doa untuk kesembuhan dan usia yang barokah. Tak berani mendekatinya, hanua diam dari kursi di sebrang tempat tidurnya.

"Apa yang kau lihat, pasti kau sedang mendoakanku cepat mati kan!," umpatnya keras dan tiba-tiba.

Ternyata dia sudah membuka mata dan melihatku. Ibu, sosok itu telah pikun namun selalu saja umpatan kebencian yang akan terlontar bila melihatku.

Aku hanya diam, tak ingin menjawab yang akan menjadi rentetan sumpah serapah keluar dari mulutnya.

"Pergi sana, keluar! Kamu selalu membenciku!," suaranya ketus dengan mata nyalang melihatku.

Aku beranjak dari kursi dan melangkah keluar pintu.

"Maafkan aku bu..." ucapku lirih sambil meninggalkan kamarnya.

Air mata selalu deras membasahi pipiku, tiap teringat sosok perempuan yang telah melahirkanku. Entah mengapa sejak kecil dia selalu menganggapku salah dan membencinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun